Sukses

Merangkul Suara Milenial di Pilkada Tangsel Jadi Tantangan untuk para Kandindat

Pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati menilai salah satu tantangan terbesar pada Pilkada Serentak 2020 adalah meningkatkan partisipasi pemilih-pemilih muda.

Liputan6.com, Jakarta - Merangkul dan mendapatkan suara dari para pemilih muda, ternyata mempunyai tantangan sendiri di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hal ini dinilai harus diantisipasi oleh para kandidat peserta Pilkada wilayah tersebut pada tahun ini.

Seperti yang dirasakan oleh bakal calon Wali Kota Tangsel, Muhamad-Rahayu Saraswati. Keduanya menilai salah satu tantangan terbesar peserta Pilkada Serentak 2020 ini adalah meningkatkan partisipasi pemilih-pemilih muda.

"Pasti ini adalah tantangan untuk semua Pilkada, semua paslon, bagaimana meningkatkan kesadaran, ketertarikan para pemilih pemula untuk ikut dalam pemilihan," kata Saraswati, saat bertemu delegasi Pemuda Kristen Tangsel dan Banten, di Serpong, Kota Tangsel, Jumat (28/8/2020).

Menurutnya, umumnya pemilih pemula terdiri dari mereka yang belum masuk dunia kerja atau belum merasakan susahnya membangun usaha. Sehingga tidak menganggap Pilkada sebagai bagian dari kepentingan mereka.

Sebagian kaum muda masih tidak menyadari bahwa Pilkada melahirkan pemimpin yang menjalankan kebijakan terkait kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk kaum muda, selama 5 tahun ke depan.

"Ini harus disadarkan dan harus terus disosialisasikan bagaimana kebijakan 4-5 tahun ke depan itu sangat berdampak pada kehidupan mereka. Dari kesadaran itu saya rasa mereka bisa mulai meningkatkan partisipasi di Pilkada," katanya.

Sara juga menegaskan, dirinya bersama calon Wali Kota, Muhamad, akan sangat memperhatikan apa saja yang menjadi kebutuhan kaum muda di Tangsel. Pihaknya sangat menyadari, kaum muda adalah kelompok masyarakat yang melek akan perkembangan zaman.

Dia juga menambahkan, literasi digital adalah salah satu program yang akan dijalankan pemerintahannya bersama Muhamad.

"Kami mau menggaet dari segi minat apa yang menjadi keprihatinan mereka, apa yang dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan hidup. Artinya, terkait masa depan dari segi pekerjaan, entrepreneurship, bakat dan minat dari segi digital. Mereka generasi yang melek dan sadar," ucapnya.

Untuk saat ini, Muhamad-Saraswati akan menggencarkan komunikasi dua arah dengan komunitas-komunitas pemuda di Tangsel untuk menjaga semangat dan dukungan kaum muda.

"Saya rasa komunikasi dua arah ini akan membantu kami untuk menjaga ketertarikan mereka maupun juga soliditas mereka, dan keaktifan mereka sampai pada saatnya nanti pemilihan, dan bahkan setelahnya. Bergotong royong, berkolaborasi dengan kekuatan muda adalah salah satu napas pengabdian kami," tutur Saraswati.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dorong Pemberdayaan Ekonomi

Sementara, salah seorang perwakilan Pemuda Kristen Tangsel dan Banten, Sahat Martin Philip Sinurat, menyebut pertemuan pihaknya dengan Saraswati adalah untuk membahas program-program bagi kaum muda, serta menyatukan komunitas-komunitas pemuda.

"Tadi kami sudah bertemu, bertukar pikiran. Beliau ingin Tangsel itu bisa menjadi kota untuk semua. Bagi anak muda, tentu itu pemikiran yang sangat positif. Apalagi Beliau ingin mendorong pendidikan dan juga pemberdayaan ekonomi bagi anak muda," terang Sahat.

Â