Sukses

Pastikan Tak Usung Gibran di Pilkada Solo, Ini Alasan PKS

Ketua DPW PKS Jateng, Abdul Fikri Faqih mengatakan alasan partainya tak memberi rekomendasi kepada Gibran atau pasangan calon lainnya di Pilkada Solo 2020.

Jakarta - Tidak ada nama Gibran Rakabuming Raka dalam daftar 16 nama pasangan calon (Paslon) yang akan diusung Partai Keadilan Sosial (PKS) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2020. 

Dengan demikian, PKS kemungkinan besar abstain dalam Pilkada Solo 2020.

Ketua DPW PKS Jawa Tengah (Jateng), Abdul Fikri Faqih, mengatakan alasan partainya tak memberi rekomendasi kepada Gibran atau pasangan calon lainnya di Pilkada Solo 2020. Alasan tersebut karena tidak ada usulan dari DPD PKS Solo terkait calon yang akan diusung.

"Hingga saat ini DPD PKS Solo belum mengajukan satu calon pun. Bisa dikatakan kita akan abstain di Pilkada Solo. Tapi, kita tetap memberikan kesempatan hingga tanggal 6 September nanti. Kalau ada usulan ya kita siap memfasilitasi," tutur Fikri kepada Semarangpos.com, Senin, 31 Agustus 2020. 

Fikri mengatakan PKS memiliki mekanisme yang berbeda dengan partai lain dalam mengusung calon di Pilkada 2020. Jika partai lain memilih menunggu instruksi dari pusat atau DPP, PKS justru menunggu usulan dari daerah atau DPD.

"Kita dari PKS itu selalu [usulan] dari bawah. Kalau dari bawah tidak jalan, ya nggak jalan. Makanya, kita beri kesempatan ke DPD, kalau tidak mengajukan ya sudah. Nggak apa-apa," tuturnya.

Fikri menambahkan hingga saat ini PKS sudah mengantongi 16 pasangan calon yang akan diusung pada Pilkada 2020 di 16 kabupaten/kota.

Ke-16 nama paslon itu sudah diumumkan PKS saat menggelar rapat koordinasi di Hotel Patra, Kota Semarang, Sabtu, 29 Agustus 2020. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Target Menang 13 Persen

Sementara itu, lima kabupaten lainnya yang belum mendapat rekomendasi PKS yakni Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Sragen, Wonosobo, dan Demak.

Faqih meminta seluruh kader PKS untuk bekerja maksimal memenangkan calon pilihan partai itu di Pilkada 2020.

Pihaknya bahkan telah menargetkan 13 persen kemenangan dari seluruh pilkada yang berlangsung di Jateng.

"Pilkada merupakan puncak politik bagi sebuah parpol. Kemenangan yang didapat dapat menjadi momentum untuk melakukan optimalisasi pelayanan masyarakat di tingkat eksekutif. Untuk itu, kita harus all out dalam memenangkan kontes pilkada ini," ujar Faqih dikutip dari laman Internet resmi PKS Jateng, Minggu, 30 Agustus 2020 kemarin. 

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini.