Sukses

Megawati Geram Nama Puti Dicatut dalam Rekomendasi Palsu Pilkada Kota Surabaya

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkap kegeramannya akibat muncul surat rekomendasi palsu untuk pemilihan Wali Kota Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkap kegeramannya akibat muncul surat rekomendasi palsu untuk pemilihan Wali Kota Surabaya. Nama Puti Guntur Soekarno dicatut sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya pada Pilkada 2020. Tanda tangan Megawati juga ikut dicatut.

"Sampai tanda tangan saya aja kemarin di Surabaya itu, sampai dipalsukan, kan heboh itu, viral. Yang dicalonkan Mbak Puti, itu keponakan saya, putrinya Pak Guntur. Tega-teganya coba," katanya saat pengumuman calon kepala daerah gelombang V PDIP, Rabu (2/9).

Megawati mengatakan, surat rekomendasi yang asli sulit dipalsukan karena ada barcode. Begitu juga, yang mengetahui isi surat rekomendasi hanya Megawati serta anaknya.

"Jadi sampai seperti itu lho. Yang tahu hanya saya terus mas Prananda sudah titik. Jadi kalau ada yang palsu-palsu ya gampang, saya langsung tahu. Itu untuk apa? Melindungi kalian lho. Kalian yang sudah saya beri tanda tangan," ujarnya.

Dia bilang, sampai dipalsukannya surat rekomendasi itu membuktikan karena sulit praktik jual beli rekomendasi di PDIP. Megawati mengaku, banyak pihak yang datang langsung meminta rekomendasi calon kepala daerah dari PDIP.

"Bayangkan karena saking kepinginnya datang dari PDIP, banyak lho yang minta kepada saya. Ada yang secara pribadi. Tapi saya selalu teguh, alhamdulillah. Ndak saya bilang, mekanismenya itu ada," terang Presiden Kelima RI ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Banyak Pertimbangan

Megawati juga mengungkap, banyak menimbang-nimbang untuk memberikan rekomendasi Pilkada Kota Surabaya. Surat Rekomendasi itu akhirnya dititipkan kepada Ketua DPP Puan Maharani hingga diumumkan hari ini.

"Ya itu makanya udah tak simpen-simpen suruh pegang mbak Puan itu yang Surabaya," tutupnya.

Reporter : Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Â