Sukses

Cagub Ben Bahat: Kesejahteraan Guru Honorer di Kalteng Jauh dari Layak

Ben Bahat mengatakan, dalam setiap lawatannya menyerap aspirasi masyarakat. Banyak keluhan-keluhan dari para guru honorer yang merasa kehadirannya tidak diperhatikan oleh pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Kalimantan Tengah Ben Bahat mengatakan, kesejahteraan guru honorer masih jauh dari kata layak. Oleh karena itu, pihaknya siap mendorong kesejahteraan guru-guru honorer di Kalteng.

"Guru itu tonggak utama seorang siswa di sekolah. Namun kadang kehidupannya kurang diperhatikan. Khususnya para guru-guru honorer," ujar Ben Bahat, Sabtu (10/10/2020).

"Kami melihat kondisi seperti ini tentu sangat sedih. Oleh karena itu, Ben-Ujang akan mendorong penuh kesejahteraan para guru-guru honorer di Kalteng," tambahnya.

Ben Bahat mengatakan, dalam setiap lawatannya menyerap aspirasi masyarakat. Banyak keluhan-keluhan dari para guru honorer yang merasa kehadirannya tidak diperhatikan oleh pemerintah.

Di antaranya soal gaji mereka per bulannya yang jauh dari kata layak. Melihat situasi tersebut, Ben Bahat siap berjuang meningkatkan kualitas hidup dari para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.

"Ada yang curhat sebulan hanya digaji Rp 300 ribu. Itu pun kadang tak mesti keluar tiap bulannya. Maka dari itu, kami Ben-Ujang sepakat. Untuk lebih memperhatikan guru-guru honorer dengan meningkatkan insentif berbasis kinerja mereka," ujar Ben Bahat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Diikuti 2 Calon

Pilkada Kalteng 2020 diikuti dua bakal pasang calon. Pertama pasangan Ben Brahim-Ujang Iskandar dan kedua pasangan Sugianto Sabran-Edy Pratowo.

Komisioner KPU Kalimantan Tengah Sastriadi mengatakan,  Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ben-Ujang diusung tiga partai politik yakni Demokrat, Gerindra dan Hanura dengan perolehan kursi di DPRD Kalteng sebanyak 12 kursi. Pasangan ini mendaftar di KPU Kalteng di hari Sabtu (5/9/2020) siang.

"Masyarakat kita minta tidak golput, tetapi menggunakan hak pilih pada 9 Desember 2020 sesuai hati nurani karena pilihan tersebut akan menentukan masa depan Kalimantan Tengah ke depannya," ujarnya seperti dilansir Antara.