Sukses

Upaya Cagub Mulyadi Menyemai Generasi Penerus Buya Hamka

Kepedulian dan kegigihan dalam memperjuangkan sarana pendidikan Islam.

Liputan6.com, Agam - Asrama rusunawa santri di Sungai Puar, Agam seolah tengah merenda hari melengkapi sejarah panjang pesantren di sana, yang dipancang sejak 1928 oleh para ulama hebat. Asrama tiga lantai, memberi kenyamanan untuk anak-anak muda yang sedang menuntut ilmu agama. Asrama itu diperuntukkan bagi Pesantren Diniyah Limo Jurai.

Asrama yang dihuni para santri itu menjawab kegelisahan tentang fasilitas yang kurang untuk sekolah agama. Bukan fasilitas itu sebenarnya melainkan, bagaimana calon ulama Minangkabau diberi tempat yang layak. Dan tak banyak yang tahu, asrama tersebut berhasil dibangun karena tangan dingin Mulyadi, anggota DPR asal Sumatera Barat.

Di Sungai Pua, negeri tua, yang punya buku sejarah sendiri, tak perlu diragukan lagi. Orangnya hebat-hebat, tokohnya jangan disebut. Dari tokoh nagari hebat semacam itulah muncul pengakuan untuk Mulyadi. Pengakuan bukan karena asrama tadi, namun Mulyadi diklaim dekat dengan ulama.

Asrama itu sudah dimanfaatkan ribuan santri sejak difungsikan enam tahun silam. "Kami bersemangat belajar di sini. Apalagi ada asrama yang didirikan di sekitar kawasan pondok pesantren. Peminat yang belajar di sini meningkat pula," kata Romi, seorang santri yang tinggal di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di ponpes Diniyah Limo Jurai, Nagari Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua, Agam.

Arif, santri lainnya juga mengatakan hal senada. Selain betah dan menambah motivasi untuk mendalami ilmu agama, dia pun juga akan mengajak generasi muda lain untuk menuntut ilmu di sana. Kehadiran asrama ini, salah satu fasilitas yang membuat calon santri tertarik belajar.

"Alhamdulillah, di Ponpes Diniyah Limo Jurai sudah ada asrama yang bagus. Didorong oleh Pak Mulyadi. Kalau tak ada Pak Mulyadi yang memperjuangkannya di pusat, tentu tak dapat-dapat. Pak Mulyadi benar-benar peduli dengan kebutuhan rakyat termasuk komitmen memajukan pendidikan Islam," tutur Bustami, satu dari beberapa orangtua santri ponpes Diniyah Limo Jurai.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Berharap Lahir Generasi Buya Hamka

Asrama atau rusunawa di lingkungan ponpes itu sudah lebih enam tahun dimanfaatkan oleh para santri.

Saat peletakan batu pertama enam tahun lalu, Walinagari Sungai Pua (saat itu dijabat Feri Adrianto) mengatakan, pembangunan rusunawa tersebut atas perjuangan anggota DPR asal Sumbar, Mulyadi di Senayan. Mulyadi sukses mendorong mitra kerjanya, Kementerian Perumahan Rakyat untuk mendirikan rusunawa di Sungai Pua.

Feri Adrianto kini menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Diniyah yang mengelola Ponpes Diniyah Limo Jurai, Nagari Sungai Pua tersebut. Dia menyebut rumah sekolah berbasis agama diperbanyak untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan ini pada akhirnya membawa risalah untuk kepentingan umat Islam.

Tak hanya di Ponpes Diniyah Limo Jurai dan Ponpes Sumatera Thawalib Parabek yang punya rusunawa, setidaknya tujuh pesantren di Agam dan di kabupaten lainnya, juga ada sekitar tujuh pesantren, termasuk ponpes Nurul Yaqin di Padang Pariaman.

Dibesarkan di lingkungan agama yang cukup kuat dan naluri kepedulian terhadap pendidikan agama ini pula, Mulyadi 'sukses' menggaet ratusan miliar dana APBN untuk pembangunan rusunawa santri.

Anggota DPRD Sumbar tiga periode, Nofrizon membenarkan, pembangunan rusunawa untuk beberapa pondok pesantren di Agam dan di beberapa kabupaten/kota lain adalah berkat kegigihan perjuangan Pak Mulyadi di Senayan.

"Kepedulian dan kegigihan dalam memperjuangkan sarana pendidikan Islam ini memperlihatkan Pak Mulyadi komit dengan memajukan pendidikan Islam. Saya yakin, beliau berharap kelak lahir generasi penerus Buya Hamka, ulama besar Indonesia asal Sumatera Barat," terang Novrizon , anggota Komisi V DPRD Sumbar yang salah satunya bermitra dengan urusan keagamaan dan pendidikan.

"Potretnya memang tidak tampak seperti sosok yang peduli terhadap pendidikan agama, biasa-biasa saja, tapi hati nurani dan actionnya sudah memberi bukti. Insya Allah, jika diberi amanah sebagai gubernur Sumbar, perhatian terhadap pendidikan keagamaan makin kental. Karena hati dan naluri Pak Mulyadi yang meminta itu," tambah tokoh Muhammadiyah sekaligus anggota DPR, Guspardi Gaus.

Pendidikan keagamaan ini, menjadi prioritas Mulyadi bersama pasangannya Ali Mukhni, disamping sektor lain. Karena itu, pasangan nomor urut 1 ini akan terus bersinergi bersama ulama untuk menanamkan ilmu agama, terutama untuk generasi penerus. Dan tentunya juga melengkapi sarana dan prasarana pendidikan keagamaan.