Sukses

Tensi Politik Naik, KPU Makassar Belum Tentukan Lokasi Debat Kedua Pilkada

Sejak debat kandidat pertama digelar di Jakarta, ada dua peristiwa yang terjadi hanya dalam waktu sepekan.

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar belum memutuskan lokasi debat kedua pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota, apakah tetap di Jakarta atau di Makassar. Komisioner KPU Makassar Gunawan Mashar mengatakan tensi politik pilkada naik usai debat perdana.

"Awalnya memang diputuskan bahwa debat kedua akan berlangsung di Makassar. Namun pascadebat kemarin, ada tensi politik yang naik. Oleh karena itu pada pleno nanti, kami akan kaji kembali apakah tetap pada keputusan semula yakni di Makassar ataukah di Jakarta lagi. Tentu dengan melihat kondisi kekinian," kata Gunawan Mashar kepada wartawan di Makassar, Rabu (11/11/2020).

Sejak debat kandidat pertama digelar di Jakarta, ada dua peristiwa yang terjadi hanya dalam waktu sepekan.

Yakni penikaman terhadap lelaki MM, pendukung paslon nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando di wilayah Palmerah, Jakarta Barat saat akan ke lokasi debat. Kedua yakni terbakarnya pos relawan paslon nomor urut 2, Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi di Makassar. Kedua kasus ini masih dalam penanganan polisi.

Banyak pihak yang memprotes keputusan soal pelaksanaan debat kandidat di Jakarta, namun KPU Makassar bersikukuh dengan mempertimbangkan alasan keamanan, efisiensi anggaran hingga 50 persen dan penegakan aturan protokol kesehatan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perlu Penyejuk

Lebih lanjut Gunawan Mashar menjelaskan, KPU Makassar dalam menetapkan format, durasi dan juga tempat debat kandidat, akan melihat banyak aspek agar berjalan dengan damai dan suksesnya Pilkada.

"Komentar dan statemen yang sejuk dari paslon juga sangat perlu supaya situasi kondusif dan persaingan sehat hingga selesai pemilihan," pungkasnya.

Reporter : Salviah Ika Padmasari

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.