Sukses

Respons Cagub Rusdy soal Kartu Sulteng Sejahtera Disebut Kebohongan

Cudy lalu menyebutkan hal-hal yang menurutnya bisa ia lakukan untuk menambah pendapatan daerah selain mengandalkan APBD.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura angkat bicara terkait tudingan Kartu Sulteng Sejahtera yang menjadi programnya, sebuah kebohongan. Menurutnya, aneh jika ada calon gubernur tidak suka melihat rakyatnya mendapat bantuan dan kesehatan gratis.

"Itu bukan pembohongan, itu program saya. Kalau saya jadi gubernur pasti saya akan lakukan,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (24/11/2020).

Pria yang akrab disapa Cudy ini pun memaparkan perbedaan pandangan dirinya yang seorang politisi dengan seorang birokrat yang hanya mengandalkan APBN dalam mengembangkan daerahnya.

"Ya duitnya saya cari. Kalau seorang birokrat seperti calon gubernur itu karena mantan birokrat tentu pikirannya dia ya ada aturan-aturan. Tapi karena saya seorang politisi berfikir out of box,” jelas Cudy.

Cudy lalu menyebutkan hal-hal yang menurutnya bisa ia lakukan untuk menambah pendapatan daerah selain mengandalkan APBD.

"Ada namanya perusahaan daerah. Lima tahun perusahaan daerah tidak menghasilkan, ya ditutup,” jelas Rusdy Mastura.

“Perusahaan daerah bisa membuat tambak udang seribu hektar kemudian menghasilkan 300 ribu ton. 300 ribu ton kali Rp 50.000, ada Rp 15 triliun,” lanjutnya.

“Bikin perusahaan daerah itu bisa, banyak kita bisa bikin. Kalau saya presener, saya minta jatah lagi order, berapa order yang bisa saya kasih masuk. Saya tidak punya duit, saya tidak punya uang, ya kasih masuk perusahaan lain. Saya dapat umpamanya minta 2,5 dolar 5 dolar. Banyak sekali yang bisa kita melalui perusahaan daerah,” ucap Rusdy Mastura.

Cudy juga menyebutkan bahwa pemerintah daerah bisa menambah APBD nya melalui peraturan Menteri ESDM no 37 tahun 2016.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kemampuan Negosiasi

Cudy juga menyebutkan bahwa pentingnya kemampuan nego seorang pemimpin daerah untuk kemajuan provinsinya. Untuk itu menurut Cudy ia akan menyelesaikan yang tidak bisa dikerjan seorang birokrat karena ia memiliki kemampuan berfikir yang out of the box dan kemampuan lobi yang cerdas.

“Nah, kalau orang datang, ada datang investasi itu ada banyak kita, kita nego aja dulu, tidak usah pakai aturan, nego. Seperti saya dengan listrik. Nego 5 persen. Dapat 5 persen. Kita juga nego, yok saya bantulah,” tutup Cudy dengan tegas.