Liputan6.com, Jakarta Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kepala Seksi Evaluasi Kinerja Daerah Wilayah II, William, mengaku diberi tugas memantau langsung jalannya Pilkada Medan. Alasannya, karena salah satu kandidat berkontestasi adalah menantu dari Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
"Kita diberi amanat harus ada orang dari Kemendagri yang ikut memantau Pilkada Medan. Alasannya karena salah satu paslon menantu presiden," ujar William saat ikut rapat desk pilkada untuk persiapan akhir di kantor wali kota Medan kemarin, dalam keterangan diterima, Rabu (9/12/2020).
Baca Juga
Selain karena ada Bobby Nasution, pemantauan langsung Kemendagri didasari dari tingkat partisipasi pemilih yang didorong meningkat.
Advertisement
"Alasan kedua memantau langsung adalah karena tingkat partisipasi dalam Pilkada Medan yang harus ditingkatkan, targetnya sebesar 77,5 persen sesuai ditargetkan Komisi Pemilihan Umum (KPU)," jelas William.
Dalam rapat yang sama, Asisten Pemerintahan dan Sosial Kota Medan, Renward Parapat, memastikan, distribusi logistik Pilkada Medan berjalan lancar.
Dia merinci, pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.601.001 orang, terdiri dari 781.953 pria dan 819.048 wanita, dengan total tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 4.303 titik.
“Jangan sampai kita semangat menyiapkannya, tapi partisipasi pemilih rendah, stabil serta lancar pelaksanaan pilkadanya," imbuh Renward.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Dua Kandidat Pasangan Calon
Diketahui, Pemilihan wali kota dan wakil wali kota Medan atau Pilkada Medan diikuti dua pasang calon. Pasangan nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi. Mereka diusung dua partai, PKS dan Partai Demokrat.
Kemudian, pasangan nomor urut 2, adalah Bobby Nasution-Aulia Rachman. Mereka diusung delapan partai, seperti PDIP, Partai Gerindra, Golkar, NasDem, Hanura PAN, PSI, dan PPP.
Pemilihan keduanya akan digelar serentak hari ini, Rabu, 9 Desember 2020.
Advertisement