Sukses

Ucapan Terima Kasih Mahfud Md dan Tito Ada Peningkatan Partisipasi Pilkada 2020

Menko Polhukam Mahfud Md bersyukur para penyelenggara Pilkada Serentak 2020 dapat mengatasi kekhawatiran dan kecemasan masyarakat, terutama pemilih, terhadap terjadinya klaster baru Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md bersyukur melihat peningkatan partisipasi masyarakat mengikuti tahapan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di masa pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah, dulu partisipasi Pilkada Serentak 2015 itu adalah 69 persen, 69,02 persen, dikatakan kalau ada Pilkada ini akan turun menjadi 50 paling banyak 55 persen, sekarang naik menjadi 75,83 persen," ujar Mahfud, dilansir Antara, Senin (14/12/2020).

Angka itu, menurut dia, jauh lebih besar dari pemilu yang tertinggi di Amerika Serikat hanya sebesar 69 persen.

"Kita sekarang melampaui menjadi 75,83 persen. Hampir 7 persen naiknya," ucap Mahfud.

Tak hanya itu, dirinya juga bersyukur lantaran para penyelenggara Pilkada Serentak 2020 dapat mengatasi kekhawatiran dan kecemasan masyarakat, terutama pemilih, terhadap terjadinya klaster baru Covid-19.

Padahal sebelumnya, kata Mahfud, alasan itu digunakan masyarakat agar pemerintah mau menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.

"Banyak sekali usul kepada pemerintah agar Pilkada ditunda, sampai kapan? tidak tahu, pokoknya ditunda, karena apa? karena kalau Pilkada diadakan pertama katanya akan menjadi klaster Covid-19," terang Mahfud.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Alasan Pilkada Serentak 2020 Tetap Digelar

Menurut Mahfud, ada yang menghitung jika Pilkada tidak ditunda, akan ada penularan sampai akhir pemilihan sebanyak 3 juta. Atau setidaknya, 200 ribu orang terinfeksi kalau Pilkada tidak ditunda.

Dia mengatakan, hitung-hitungan "di atas kertas" waktu itu membuat pemerintah memikirkan dua pilihan, apakah menyelamatkan rakyat atau menggelar Pilkada.

"Tapi karena itu kami berpikir terus kalau tidak ada Pilkada, kapan menunggu sampai kapan itu tidak ada, kapan selesainya (virus) Corona? Kami laksanakan saja dengan Bismillah. Tapi semua saran kami tampung, kami siapkan protokol kesehatan," ucap Mahfud.

Meski begitu, Mahfud berterima kasih atas semua peringatan dari banyak pihak. Karena, kata dia, peringatan dari elemen masyarakat itu menunjukkan kecintaan mereka yang sangat besar kepada bangsa dan rakyat, sehingga mengingatkan pemerintah agar waspada.

"Berdasar itu, kami (pemerintah) mengatur protokol kesehatan dengan baik. Dan tingkat partisipasi ini, alhamdulillah, dan tahapan masih akan terus berlangsung, saya atau kami tadi bersepakat agar KPU, Bawaslu, Forkopimda terus bekerja agar tetap tertib sampai penghitungan selesai, sampai kalau perlu nanti kalau ada yang mau ke Mahkamah Konstitusi dipersilakan ke Mahkamah Konstitusi " papar Mahfud.

Mahfud juga berterima kasih kepada seluruh lembaga swadaya masyarakat serta elemen masyarakat sipil yang secara objektif mengkritisi jalannya tahapan Pilkada serta Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

"Syukur ini sungguh-sungguh kami panjatkan sebagai syukur yang sesungguhnya karena menurut agama 'Lain syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid'. Kalau kamu bersyukur akan Ku tambah nikmat Ku (kata Allah), tapi kalau kamu tidak bersyukur, ingkar maka akan Ku beri azab yang sungguh-sungguh. Mari kita bersyukur," jelas Mahfud.

 

3 dari 4 halaman

Kata Mendagri

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2020 adalah buah dari hasil kerja sinergi dan koordinasi yang baik antara semua unsur, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Tak lupa, Tito juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat, terutama mereka yang menggunakan hak pilihnya.

Ia pun berdoa agar siapapun yang terpilih pada Pilkada dengan tingkat partisipasi yang tinggi ini mampu mengemban amanat dari daerah masing-masing dengan sebaik-baiknya.

Terlebih, kata Tito, dengan adanya legitimasi dan dorongan-dorongan yang kuat dari rakyat.

"Terutama dalam waktu yang singkat ini adalah menghadapi pandemi dan dampak sosial serta ekonomi untuk pemulihan ekonomi," tegas Tito.

4 dari 4 halaman

12 Protokol Kesehatan di TPS Saat Pilkada 2020