Liputan6.com, Jakarta Meski Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, tak menyurutkan pemilh di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk menyalurkan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat bahkan mengklaim, partisipasi pemilih di Pilkada 9 Desember lalu mencapai 60,28 persen. Angka tersebut merupakan hasil data sirekap yang masuk 100 persen dari 2.963 TPSÂ
"Angka tersebut lebih tinggi 4 persen, bila dibandingkan Pilkada tahun 2015 lalu partisipasi hanya 56 persen. Kalau diadu dengan Pilpres dan Pileg tidak seimbang," ungkap Komisioner KPU Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Pemilih, Ade Wahyu, di sela rapat pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara di Hotel Grand Zuri, Rabu (16/12/2020).
Advertisement
Dia pun mengaku sangat berterima kasih kepada seluruh paslon dan masyarakat Tangsel yang telah menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 9 Desember 2020 kemarin.
"Partisipasi ini meningkat karena seluruh paslon bekerja keras untuk bagaimana mendapat simpati, semua bekerja mensosialisasikan," katanya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Masyarakat Tangsel Melek Medsos
Selain itu, pemanfaatan digital media oleh para peserta pemilu dan penyelenggara pemilu, juga dianggap telah memberi ruang bagi masyarakat dalam menentukan jagoannya pada hari pencoblosan kemarin. Sebab mayoritas calon mensosialisasikan diri lebih banyak melalui medsos.
"Masyarakat Tangsel sudah melek terhadap medsos. Kampanye terbatas, artinya partisipasi tinggi mengenal calonnya dari medsos," kata Ade.Â
Advertisement