Sukses

Soal Koalisi Besar, Pengamat Politik Harap Pemilu Berjalan Gembira

Hensat mengingatkan, perekat dalam koalisi adalah ketokohan sang calon presiden. Sehingga, sosok tersebut merupakan salah satu daya tarik agar semakin banyak partai bergabung dan bekerja sama.

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi besar menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mulai diwacanakan. Hal itu berwal dari pernyataan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat buka puasa bersama di NasDem Tower akhir pekan kemarin. Airlangga memastikan, lahirnya koalisi besar hanya tinggal menunggu waktu saja.

Menanggapi hal tersebut, Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio mengatakan, akan lahir dua koalisi pada Pemilu 2024 bila merujuk pernyataan Airlangga tersebut.

“Kalau menurut saya, hari ini koalisi bisa terbentuk dua atau tiga dan jika hanya dua koalisi maka koalisi ini akan besar sehingga banyak partai yang bergabung dengan mendorong capres yang sama,” kata pria karib disapa Hensat ini melalui keterangan tertulis diterima, Selasa (28/3/2023).

Hensat mengingatkan, perekat dalam koalisi adalah ketokohan sang calon presiden. Sehingga, sosok tersebut merupakan salah satu daya tarik agar semakin banyak partai bergabung dan bekerja sama.

“Jadi silakan saja partai-partai berkoalisi dan mencalonkan capres masing-masing. Ini akan membuat besar peluang capres yang diusung akan menang dan juga akan semakin banyak yang bergabung untuk bekerja bersama-sama,” tambah dia. 

Hensat meyakini, koalisi partai terbentuk biasanya berdasarkan kesamaan, seperti dalam hal tujuan. Selanjutnya, karena kesamaan dalam mengusung capres dan cawapres. Oleh karena itu, dia mewanti jika koalisi yang terbentuk karena instruksi, dijamin tidak akan langgeng.

Hensat mencatat, saat ini terdapat dua koalisi di Indonesia, diantaranya koalisi perubahan untuk Persatuan yang digawangi Nasdem, Demokrat dan PKS dengan mengusung Anies Baswedan sebagai kandidat capres. Kemudian juga ada poros Jokowi yang sedang berusaha membentuk koalisinya sendiri dengan memasangkan Prabowo Subuanto dan Ganjar Pranowo. 

“Selain itu juga ada PDI Perjuangan yang dapat melaju tanpa koalisi,” jelas dia. 

 

 

2 dari 2 halaman

Riang Gembira

Hensat percaya, esensi dari Demokrasi adalah menjalankan pemilu yang merupakan pesta rakyat. Artinya, bila hal ini benar-benar terjadi maka Pemilu akan berjalan secara riang gembira dan rakyat yang memberikan suara merasakan juga ikut di dalamnya.

“Sehingga koalisi ini tidak hanya berkomitmen untuk menang, tapi juga berkomitmen untuk Indonesia lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera,” dia menandasi.