Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar akan menggenjot penggunaan media sosial untuk menjangkau pemilih muda. Hal tersebut menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menyebut pemilih Golkar lebih banyak yang belum melek media sosial atau media sosial.
"Ketum Airlangga Hartarto sebagai pendorong utama revolusi 4.0 di Indonesia terus mendorong penggunaan digital dalam pengelolaan partai, dalam berbagai urusan. Juga penggunaan medsos dalam menyapa, menjelaskan kinerja, dan menggalang dukungan dari konstituen," kata Politikus Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Baca Juga
Meski begitu, Golkar tetap menggarap pemilih lamanya. Maka itu disiapkan dua strategi untuk menjangkau pemilih lama dan pemilih baru. Menurut Melki, Golkar tidak membeda-bedakan dan akan mewadahi dua kelompok ceruk suaranya tersebut.
Advertisement
"Ini adalah perpaduan menjaga, merawat yang lama dan juga menjangkau, serta mengajak yang baru terlibat menjadi pemilih Golkar. Tentu dengan berbagai macam program sesuai dengan ideologi Partai Golkar yang berbasiskan Pancasila dan doktrin Karya Kekaryaan," jelasnya.
Golkar percaya di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto bisa mengoptimalkan pendekatan kepada dua kelompok pemilih partai untuk bisa memenangkan Pemilu 2024.
"Kami percaya bahwa semua upaya Partai Golkar yang dipimpin Pak Airlangga Hartarto bisa mengoptimalkan 2 pendekatan tersebut untuk bisa memenangkan Pemilu 2024," pungkas Melki.
Golkar mendapatkan elektabilitas sebesar 9 persen pada survei Litbang Kompas. Pada survei ini dijelaskan juga dari sebaran pemilih Golkar, lebih banyak yang menyukai media tradisional seperti koran dan TV. Bahkan angkanya mencapai 64 persen.
Sementara pemilih Golkar yang cenderung memilih berita daring hanya sebesar 4 persen.
Survei Elektabilitas Partai Litbang Kompas: PDIP Teratas Disusul Gerindra dan Golkar
Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas partai terbaru pada Selasa (21/2/2023). Hasilnya, PDIP berada di urutan teratas diikuti Gerindra dan Golkar.
Pada survei kali ini, PDIP mendapatkan elektabilitas 22,9 atau naik 1,8 persen dari survei sebelumnya. Sementara, Gerindra mengalami penurunan 1,9 persen menjadi 14,3 persen. Kemudian, Golkar mengalami kenaikan 1,1 persen menjadi 9 persen.
"Pencapresan Prabowo Subianto oleh Gerindra tampaknya lebih bersifat menahan penurunan elektabilitas. Hal ini dapat dilacak dari dampak elektabilitas/perolehan suara Gerindra dari pencapresan Prabowo (efek ekor jas/coattail effect) yang relatif tetap," tulis Litbang Kompas.
Sementara partai yang lainnya tercatat pada survei ini adalah, PKB 6,1 persen, PAN 1,6 persen, PPP 2,3 persen, Perindo 4,1 persen, Hanura 0,5 persen, PBB 0,5 persen, PSI 0,5 persen, lainnya 0,5 persen. Serta tidak tahu atau rahasia mencapai 16,8 persen.
Survei elektabilitas partai politik Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari-4 Februari 2023. Responden sebanyak 1.202 dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement
Hasil lengkap elektabilitas
Berikut hasil lengkap elektabilitas partai politik versi Litbang Kompas:
1. PDIP 22,9 persen
2. Gerindra 14,3 persen
3. Golkar 9 persen
4. Demokrat 8,7 persen
5. NasDem 7,3 persen
6. PKB 6,1 persen
7. PKS 4,8 persen
8. Perindo 4,1 persen
9. PPP 2,3 persen
10. PAN 1,6 persen
11. Hanura 0,5 persen
12. PBB 0,5 persen
13. PSI 0,5 persen
14. Lainnya 0,5 persen
15. Tidak tahu/rahasia 16,8 persen.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com