Sukses

Wasekjen PAN: Pembahasan Capres di KIB Memang Alot, Tapi...

Wasekjen PAN mengakui, pembahasan sosok capres dan cawapres di Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB cukup alot.

Liputan6.com, Jakarta - Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin angkat bicara mengenai pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Romi yang menyebut ada potensi perpecahan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)

Fikri Yasin menilai Romi keliru memahami dunia politik

"Agak keliru cara pandangnya kalau melihat KIB ini jalan di tempat karena melihat sebuah koalisi partai politik nggak bisa seperti melihat pembangunan jembatan," kata Fikri pada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Dia mengakui, pembahasan sosok capres dan cawapres cukup alot. Namun, ia menyebut panjangnya proses penentuan capres demi menjamin kemenangan di Pemilu 2024.

"Memang alot, tetapi alotnya itu lebih kepada kan ini untuk target kemenangan. Di sisi lain capres cawapres ini kan memimpin negara jadi nggak bisa kita asal-asalan gitu, hanya karena gengsi sektoral partai," tegas dia.

Fikri menyebut, koalisi tak bisa dilihat seperti pembangunan fisik yang bisa mangkrak. "Beda dunia dalam politik, karena koalisi itu terdiri beberapa partai politik maka banyak dimensi yang harus dibicarakan," kata dia.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi sebelumnya juga menyatakan KIB tetap solid untuk bersama-sama.

"PAN insyaallah akan tetap berkhidmat dan selalu bersama-sama dengan Partai Golkar dan PPP di KIB. KIB lahir karena persamaan cita-cita untuk membangun Indonesia Baru, melanjutkan perubahan-perubahan menuju peradaban baru," kata Viva pada wartawan, Selasa (7/3/2023).

 

 

2 dari 2 halaman

KIB Dibangun Atas Kesadaran Sejarah

Viva menyebut KIB dibangun atas kesadaran sejarah agar estafet kepemimpinan dapat berjalan dengan konstitusional, aman, lancar, dan membawa misi perubahan untuk kontinuitas.

"Koalisi KIB itu saling menguatkan dan meningkatkan sinergi. Karena anggota koalisi telah memiliki basis konstituen masing-masing. Tidak ada praktek kanibalisme. Itu yang menyebabkan KIB memiliki daya kohesivitas yang tinggi,” kata dia.

Terkait Capres, paslon secara resmi akan ditetapkan secara bersama-sama di KIB, bersama partai Golkar dan PPP.

"Jadi, dinamika politik itu tidak akan memecah-belah KIB ya mas Romi. Proses politik menuju kepada pematangan kondisi untuk menetapkan kebijakan memang selalu dinamis," pungkas dia.

Sebelumnya, Romahurmuziy menyebut ada potensi perpecahan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi tersebut terdiri dari PPP, Golkar, dan PAN.

Hal itu dikatakan Romy pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD PPP se-Jatim di Surabaya, Senin 6 Maret 2023.

"KIB sampai hari ini masih ada. Saya melihat belum ada kemajuan berarti, baik tentang (sosok) capres dan cawapres. Jadi kemungkinan perubahan (partai masuk atau keluar) di KIB pun masih sangat besar, baik pasangan koalisi parpolnya maupun capres-cawapresnya," ungkapnya.