Sukses

Survei IPO, Duet Ganjar-Erick Ungguli Prabowo-Cak Imin dan Airlangga-Kang Emil

Dalam simulasi Pilpres 2024 yang dilakukan IPO, duet Ganjar-Erick berada di posisi pertama mengalahkan pasangan Prabowo-Cak Imin dan Airlangga-Kang Emil.

 

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei terbaru simulai Capres-Cawapres 2024. Hasilnya, kandidat duet Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Erick Thohir berhasil mengalahkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Dalam simulasi IPO, Prabowo berpasangan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Kemudian Airlangga berpasangan dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.

Dari hasil akhir survei, Ganjar-Erick menempati urutan pertama. Elektabilitas duet kepala daerah dan menteri ini berada di angka 36,8 persen. 

Dengan angka elektabilitas tersebut, Ganjar-Erick berada di posisi pertama simulasi Pilpres 2024. Sedangkan pesaingnya harus puas dengan posisi kedua dan ketiga.

Posisi kedua terdapat duet Prabowo - Muhaimin dengan elektabilitas sebesar 31,5 persen. Kemudian pasangan Airlangga – Ridwan Kamil harus puas di tempat ketiga dengan elektabilitas 19,4 persen. 

Dalam simulasi survei IPO ini, 12,3 persen masyarakat memutuskan tidak menjawab atau tidak tahu.

2 dari 2 halaman

Ganjar-Erick Dinilai Dapat Dukungan King Maker

Seperti diketahui, duet Ganjar-Erick terus menjadi pasangan yang hangat diperbincangkan publik. Apalagi pasangan ini sudah mendapatkan dukungan dari PAN yang merupakan anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Sejumlah pengamat juga percaya jika duet Ganjar-Erick telah mengantongi dukungan dari King Maker untuk maju di Pilpres 2024. King Maker ini adalah Presiden Jokowi dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Karenanya, masyarakat terus memberikan dukungan kepada duet Ganjar-Erick agar maju di Pilpres 2024 mendatang. Seperti yang terungkap dari hasil temuan IPO di mana duet tersebut keluar menjadi pemenang dalam simulasi tiga paslon.

Tambahan informasi, survei IPO ini dilakukan pada 1-7 Maret 2023 dengan jumlah sampel responden sebanyak 1.200. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.

Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.