Sukses

Demokrat Sebut Anies Baswedan Sudah Kantongi Nama Cawapres Pilpres 2024, AHY atau Khofifah?

Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut calon wakil presiden Anies Baswedan sudah ada di kantong mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. Anies juga sudah menyampaikan lima kriteria siapa yang akan menjadi pendampingnya.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut calon wakil presiden Anies Baswedan sudah ada di kantong mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. Anies juga sudah menyampaikan lima kriteria siapa yang akan menjadi pendampingnya.

"Di tangan mas Anies itu sudah ada sebetulnya," ujar Kamhar, Selasa (14/3/2023).

Lima kriteria cawapres Anies Baswedan adalah memberikan kontribusi kepada kemenangan, memperkuat Koalisi Perubahan, membantu menjalankan pemerintahan yang efektif, tokoh yang menawarkan perubahan, dan memiliki chemistry dengan Anies.

Soal nama, Kamhar mengaku belum tahu pasti. Yang jelas sudah ada di kantong Anies.

"Di kantong mas Anies itu, gua juga gak tahu," ujarnya.

Dua nama sosok cawapres Anies Baswedan disebut-sebut mengerucut pada dua nama, yakni AHY dan GUbernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

 

Benny Kabur Harman menyatakan, apabila nantinya bukan AHY yang terpilih sebagai pendamping Anies, pihaknya akan legowo dan tetap mendukung Anies.

"(Kalau pilih Khofifah) itu seterah pak Anies, (legowo) benar, itu ada di Pak Anies," ucap Benny.

Sebab, Benny menyatakan baik partainya, PKS dan NasDem yang tergabung dalam koalisi perubahan telah sepakat memberikan pilihan cawapres sepenuhnya kepada Anies.

"Sudah final (maksudnya Demokrat, PKS, dan Nasdem usung Anies). Demokrat, PKS, sama NasDem sudah final mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden 2024-2029," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Survei Khofifah di Bawah AHY

Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa elektabilitasnya jauh di bawah Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berdasarkan survei Pilpres 2024. Sehingga menurut Andi, potensi Khofifah sebagai calon wakil presiden dari Anies Baswedan jauh di bawah AHY.

"Khofifah juga potensial ya, tetapi bahwa berdasarkan survei dia menjadi tidak potensial lihat survei cawapres atau survei capres kan sangat jauh di bawah AHY," ujar Andi dalam keterangannya, Kamis (9/3).

Selain survei individual, bila diduetkan elektabilitas Anies-AHY lebih tinggi elektabilitasnya dibandingkan Anies-Khofifah.

"Yang berpasangan juga Anies-AHY dan Anies-Khofifah juga lebih besar Anies-AHY. Kira-kira itu data kuantitatifnya," kata Andi.

Dari segi kualitatif, Andi mengklaim AHY juga merupakan seorang warga Nahdlatul Ulama (NU). Sama seperti Khofifah.

"Data kualitatifnya juga kalau seorang NU, AHY juga NU khofifah juga NU," katanya.

Sementara, dari segi pemilih perempuan, AHY juga banyak dipilih. Secara wilayah, pendukung Demokrat dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat juga cukup besar.

"Pemilih perempuan AHY juga banyak di Demokrat dan AHY banyak dipilih kaum perempuan, dan orang jangan lupa masih ada SBY masih ada jejak SBY di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat," ujar Andi.

Reporter: Ahda Bayhaqi, Bachtiarudin Alam/Merdeka.com