Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh elektabilitas tinggi dibandingkan saat Pemilu 2019. Hal itu disampaikan dalam rilis hasil survei trend elektabilitas partai yang diselenggarakan oleh Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan PDIP, Gerindra dan PKB memiliki suara yang lebih tinggi dibanding pada saat Pemilu 2019. Hal tersebut jika pemilu diselenggarakan sekarang.
Baca Juga
"Partai PDIP mendapat dukungan 23,4 persen dibanding dengan Pemilu 2019, 19,3 persen," ujar Deni dalam rilis yang disampaikan secara daring, Minggu (19/3/2023).
Advertisement
Deni berpendapat, PDIP dapat menaikkan elektabilitas berkat upaya kinerjanya sebelum memasuki pesta rakyat 2024. Selain itu masyarakat juga melihat kinerja pemerintah masih sangat positif dan faktor sosialisasinya.
Hal tersebut juga turut berlaku untuk dua partai lain yang mendapatkan elektabilitas yang lebih tinggi dari Pemilu 2019.
"Disusul dengan Gerindra 14,1 persen dibanding dengan Pemilu 2019 12,6 persen. Juga PKB memperoleh 10,3 persen sedangkan di Pemilu 2019 memperoleh 9,7 persen," papar Deni.
Deni mengatakan, meningkatnya elektabilitas partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tersebut tidak terlepas dari adanya upaya pendekatan yang saat ini, yaitu sering digandeng oleh Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan.
Â
Perbandingan Hasil Survei SMRC dengan Pemilu 2019 untuk Parpol Lainnya
Berikut perbandingan hasil survei dengan Pemilu 2019 untuk parpol lainnya
- Golkar: survei SMRC 9,1 persen, Pemilu 2019 12,3 persen
- Nasdem: survei SMRC 7 persen, Pemilu 2019 9,1 persen
- Demokrat: survei SMRC 5,9 persen, Pemilu 2019 7,8 persen
- PKS: survei SMRC 5,7 persen, Pemilu 2019 8,2 persen
- PAN: survei SMRC 1,9 persen, Pemilu 2019 6,8 persen
- Perindo: survei SMRC 1,7 persen, Pemilu 2019 2,7 persen
- PSI: survei SMRC 1,1Â persen, Pemilu 2019 1,9 persen
- PBB: survei SMRC 0,6 persen, Pemilu 2019 0,8 persen
- Hanura: survei SMRC 0,5 persen, Pemilu 2019 1,5 persen
Survei dilakukan pada 2-11 Maret 2023 yang dilakukan dengan metode wawancara. Populasi yang ditunjuk yakni seluruh warga negara Indonesia yang berumur 17 tahun atau mereka yang sudah memiliki hak untuk memilih.
Dari populasi dipilih secara random (stratified multistage random sampling) dengan 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.060 atau 87 persen. Sebanyak 1.060 responden ini yang dianalisis.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Â
Â
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement