Sukses

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo Naik Karena Endorsement Jokowi 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyatakan, elektabilitas Prabowo Subianto cenderung naik dalam beberapa bulan terakhir.

 

 

 

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyatakan, elektabilitas Prabowo Subianto cenderung naik dalam beberapa bulan terakhir. 

"Terus terang kita agak jarang mendapatkan pola elektabilitas yang menurun, tiba-tiba meningkat. Inikan elektabilitas Pak Prabowo setahun terakhir, cenderung turun kemudian tiba-tiba meningkat dalam beberapa bulan terakhir," kata Burhanuddin,  Minggu 26 Maret 2023.

Dia menyatakan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu naik setelah Jokowi menyampaikan dukungannya ke Prabowo sejak November tahun lalu. Bahkan dukungan tersebut disampaikan Jokowi secara terang-terangan.

"Kalau tidak ada endorsement Pak Jokowi, pemilih Pak Jokowi yang memilih Pak Prabowo tinggal menunggu waktu untuk habis. Ini trennya," ucap Burhanuddin.

"Kemudian ada endorsement Jokowi mengalami kenaikan. Nah kalau kita bandingkan dengan tren yang belum ada endorsement, dengan ada endorsement, itu kenaikannya kurang lebih 2 persen," sambungnya.

Berdasarkan data temuannya itu, Burhanuddin menyimpulkan tren menunjukkan dukungan terhadap Prabowo terlihat terus meningkat. Dukungan kepada Ganjar stagnan, sedangkan Anies terlihat menurun.

"Prabowo dukungannya cenderung meningkat, Ganjar relatif stagnan dan Anies Baswedan terlihat ada pola penurunan, hingga simulasi head to head dua calon," imbuh Burhanuddin.

Reporter: Alma Fikhasari

2 dari 2 halaman

Simulasi Tiga Capres

Berikut simulasi tiga nama capres diantaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tercatat 36,8 persen, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memperoleh 27,0, dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan 26,8 persen.

Survei ini digelar selama periode Februari dan Maret 2023. Adapun selama Februari melibatkan 1.200 responden dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sementara di bulan Maret melibatkan 800 orang responden dengan margin of error +/- 3,5 % pada tingkat kepercayaan 95%.

Indikator Politik Indonesia mengklaim penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Responden diwawancarai dengan metode tatap muka.