Sukses

Pengamat: Pasangan Prabowo-Airlangga Paling Mungkin Diterima di Koalisi Besar

Jamiluddin mengatakan, penentuan siapa capres-cawapres yang akan diusung justru akan berlangsung alot. Apabila PDIP ikut bergabung dalam Koalisi Besar.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga setuju bahwa keputusan calon presiden (capres) dari Koalisi Besar nantinya tidak sulit. Hal ini seperti yang diutarakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Jamiluddin mengatakan, penentuan siapa yang akan diusung tentu berdasarkan elektabilitas. Dari situ, kata Jamiluddin, bisa dilihat Prabowo yang paling layak maju sebagai calon presiden dari lima ketua umum partai yang tergabung dalam Koalisi Besar.

"Prabowo Subianto tampaknya yakin dirinya paling layak menjadi capres bila Koalisi Besar terbentuk," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (6/4/2023).

Terkait cawapres, Jamiluddin menilai, Golkar paling berpotensi mendapatkan kursi Cawapres. Yakni sang Ketua Umum Airlangga Hartarto.

"Jadi, dilihat dari elektabilitasnya, Prabowo dan Airlangga yang paling layak diusung Koalisi Besar. Pasangan ini tampaknya akan diterima PKB, PAN, dan PPP," ucap Jamiluddin.

Meski demikian, Jamiluddin mengatakan, penentuan siapa capres-cawapres yang akan diusung justru akan berlangsung alot. Apabila PDIP ikut bergabung dalam Koalisi Besar.

Sebab, dia melanjutkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah berulang kali menyatakan capres dari PDIP sudah harga mati.

"Jadi, bila Koalisi Besar mau tetap utuh sebaiknya tidak melibatkan PDIP. Sebab, kehadiran PDIP akan menyulitkan Koalisi Besar menetapkan capres dan cawapresnya," ucap Jamiluddin.

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, PDIP siap menjadi tuan rumah pertemuan koalisi besar partai pemerintah. PDIP bersedia menjamu partai-partai pemerintah yang akan bekerjasama di Pemilu 2024.

"Kalau kemudian ada kesempatannya PDI Perjuangan atau ibu Megawati yang menjadi tuan rumahnya ya silakan juga," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Maret 2023).

Namun, pertemuan tidak dilakukan dalam waktu dekat karena masih bulan Ramadan. Puan mengatakan, pertemuan politik akan dilakukan setelah Ramadan.

"Yang pasti di bulan Ramadan ini kita jalankan dulu ibadah dengan sebaik-baiknya, masih ada waktu lain, masih ada kesempatan lain untuk bisa menjajaki atau melakukan pertemuan terkait dengan politik ke depan," ujar ketua DPR RI ini.

 

 

2 dari 2 halaman

Dukungan PDIP untuk Koalisi Besar

Puan mengatakan, PDIP mendukung wacana koalisi besar. Dengan catatan antar partai memiliki visi misi dan cita-cita yang sama.

"Jadi, yang terbaik untuk bangsa dan negara yang terbaik untuk rakyat, tentu PDIP pasti akan mendukung hal tersebut," ujarnya.

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan lima ketua umum partai pendukung pemerintah membuka peluang terbentuknya koalisi besar. Antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, serta PPP dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) Gerindra-PKB, bersatu.

Jokowi menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono. Pertemuan digelar di tengah Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4).