Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menganalisis soal kans mantan Ketua Umum PSSI Moch Iriawan atau karib disapa Iwan Bule di Pilgub Jawa Barat setelah bergabung dengan Gerindra. Iwan Bule mendapatkan posisi strategis sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra yang ditinggalkan Sandiaga Uno.
Saidiman menilai, sejauh ini Ridwan Kamil masih tokoh terkuat di Jabar.
Baca Juga
"Ridwan Kamil sejauh ini sangat populer dan memiliki approval rating sangat tinggi sebagai gubernur Jabar. Dia juga memiliki tingkat elektabilitas tertinggi. Perlu tokoh yang juga populer agar bisa kompetitif melawan RK dalam Pilgub," kata dia.
Advertisement
Komjen Pol (purn) Moch Iriawan atau karib disapa Iwan Bule resmi bergabung ke partai Gerindra. Ketum Gerindra Prabowo Subianto pun menjawab terkait bergabungnya Iwan untuk disiapkan Gerindra di Pilgub Jawa Barat.
"Saya sekarang kembalikan kepada rakyat Jawa Barat atau Anda, pantas nggak beliau jadi gubernur (Jabar)?" kata Prabowo saat jumpa pers di kediaman Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis 27 April 2023.
"Pantas," teriak kader Gerindra di belakang Prabowo.
Prabowo mengatakan, hubungannya dengan Iwan Bule sudah terjalin lama. Kata Prabowo, mantan Kapolda Metro Jaya itu siap ditugaskan Gerindra di mana saja.
"Pak Iwan Bule itu seorang pejuang dia berjuang untuk merah putih, ya kita hubungan sudah lama, beliau siap ditempatkan dimana saja, siap berjuang dimana saja untuk kepentingan bangsa dan rakyat," tuturnya.
Prabowo mengklaim bahwa dari belasan tahun lalu dirinya sungguh-sungguh mencari pemimpin terbaik untuk rakyat. Meski demikian, semua pilihan dikembalikan kepada rakyat.
"Coba kau perhatikan track record saya? Iya kan itu rakyat perlu rakyat berhak, rakyat menuntut, pilihan pilihan pemimpin wakil wakil yang terbaik itu yang kita berikan, dan itu biar rakyat yang menilai," pungkas Prabowo.
SMRC: Gerindra Perlu Gerak Cepat Cari Figur Populer
Iwan Bule resmi bergabung Gerindra. Menurut Peneliti SMRC Saidiman Ahmad, salah satu alasan Iwan Bule bergabung karena Gerindra baru saja ditinggal Sandiaga Uno. Maka, Gerindra perlu bergerak cepat mencari figur populer.
"Saya menduga salah satu alasannya adalah karena Gerindra baru saja ditinggalkan oleh salah satu tokohnya yang cukup populer, yakni Sandiaga Uno," kata Saidiman saat dihubungi, Jumat (28/4/2023).
"Gerindra perlu bergerak cepat agar ruang yang ditinggalkan itu kembali terisi, minimal oleh figur yang juga populer," sambungnya.
Saidiman menilai, sebagai mantan ketua umum PSSI, Iriawan dinilai Gerindra cukup layak untuk menggantikan Sandiaga. Pengganti Sandiaga juga tak hanya Iwan Bule, tapi ada wajah-wajah muda yang populer.
"Dan pengganti Sandiaga tidak harus satu sosok, masuknya anak-anak Ahmad Dhani mungkin juga bagian dari itu," kata Saidiman.
Â
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement