Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengaku langsung menghubungi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto setelah PDIP mengumumkan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Pada pembicaraan ketika itu, Hasto mengajak PAN untuk bersama PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Baca Juga
"Dan ketika kemarin Mas Ganjar ditetapkan sebagai capres, saya menghubungi Mas Hasto dan kita ada dialog lah. Bagaimana sekali ini PAN ayok bergabung bersama-sama PDIP untuk mengusung capres yang sama," ujar Eddy saat diskusi daring, Sabtu (29/4).
Advertisement
Di sisi lain, PAN juga tidak masalah mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Sebab dua pemilu sebelumnya PAN berada di barisan pendukung Prabowo. Kata Eddy, kerjasama dengan Prabowo dan Gerindra sudah sangat dekat.
"Jadi kerja sama kami dengan Pak Prabowo, dengan Gerindra itu, sudah sangat dekat ya. Jadi tinggal 'klik' saja," ujar Eddy.
Namun PAN belum membuat keputusan apakah bersama PDIP atau Gerindra. Tetapi Eddy menitikberatkan bahwa dengan Prabowo atau Ganjar bisa bekerjasama dengan baik.
PAN akan terus menjalin komunikasi politik dengan berbagai pihak. Eddy yakin partai-partai tertarik mengajak PAN bekerjasama di Pemilu 2024 sebagai partai representatif dari Muhammadiyah.
"Jadi saat ini kita masih berproses, tapi saya yakin siapapun yang akan maju sebagai capres, partai-partai pengusung tentu juga akan antusias mengajak kami karena kami sebagai representasi Muhammadiyah," ujar Eddy.
Tak Ingin Buru-Buru Putuskan Capres, PAN Masih Berharap Ada Koalisi Besar
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkap peluang PAN mengikuti jejak PPP mendukung calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo. Zulkifli mengaku belum mau buru-buru menentukan sikap dukungan kepada salah satu calon presiden.
Menurut Zulkifli, PAN akan terus melakukan silaturahmi politik dengan partai-partai. Sehingga masih belum bisa membuat kesimpulan terkait sikap politik pencapresan 2024.
"Jadi pertemuan-pertemuan panjang itu baru nanti mudah-mudahan ada kesimpulan, jadi tidak usah terburu-buru," kata Zulkifli usai pertemuan ketum KIB di kediaman Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Kamis (27/4).
Zulkifli mengatakan, selain bertemu Airlangga dalam silaturahmi politik, PAN juga bakal kembali bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Selain itu banyak lagi tokoh politik yang akan ditemui.
"Saya waktu dekat sudah ketemu pak Airlangga, mungkin besok ketemu pak Prabowo, mungkin besok ketemu yang lain, gitu. Itu bagus dan tentu itu juga dalam rangka mencari kesimpulan yang baik untuk tadi itu komitmen kebangsaan kita," ujar Zulkifli.
PAN masih berharap ada koalisi besar. Yaitu wacana yang muncul setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan lima ketua umum partai pro pemerintah.
"Kita ingin agar apa yang sudah dicapai bisa diteruskan yang sudah bagus, kalau yang belum, tentu kita perbaiki bareng-bareng koalisi besar itu karena Indonesia negara besar tidak bisa diurusin sendiri," katanya.
Sumber:Â Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement