Liputan6.com, Jakarta - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi bicara peluang Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
PKS diketahui telah mengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden (Capres) 2024.
Baca Juga
"(Airlangga jadi Cawapresnya Anies Baswedan) sangat mungkin-mungkin terjadi, tapi itu dalam posisi pembicaraan yang masih panjang," kata Aboe kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (1/5/2023).
Advertisement
"Yang namanya politik sangat dinamis dan berkembang siapa dengan siapa itu tergantung pendekatan dan situasi politik terakhir, itulah yang PKS lakukan," sambungnya.
Meski begitu, hingga kini partainya tetap menjaga hubungan dengan partai koalisi yakni Demokrat dan Nasional Demokrat (NasDem) untuk memenangkan Anies Baswedan.
"PKS saat ini tetap dalam posisi menjaga hubungan koalisi yang sudah berjalan baik dan berusaha memenangkan PKS dan Anies," ujarnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan resmi diusung Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Deklarasi dukungan Anies dilakukan di Kantor DPTP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).
Â
PKS Ikut Antarkan Anies Menangkan Pilgub DKI Jakarta
Anies menyatakan, dukungan PKS terhadap dirinya menjadi babak baru perjuangannya.
"Dengan mengharap ridho Allah, Kami secara resmi menerima pencalonan PKS. Ini adalah sebuah amanah. Kami siap bekerja keras, Bekerja erat untuk memajukan indoneisa. Bismillah," ujar Anies Baswedan saat sambutan deklarasi dukungan.
Anies menyatakan, kerja sama dengan PKS bukan hal yang baru. Pada 2016, kebersamaan telah dimulai saat dirinya diminta maju untuk menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta 2027.
"Tujuh tahun bersama PKS kerja sama dipupuk melalui perjuangan yang tidak mudah," sambungnya.
Saat itu, hampir semua lembaga survei menempatkan Anies di nomor ketiga. Namun, hal ini tidak membuat PKS dan kadernya patah hati. Mereka tetap semangat dan yakin akan meraih kemenangan.
"Akhirnya kerja besar itu diantarkan pada kemenangan di Jakarta. Survei-survei yang menempatkan nomor tiga tidak lagi muncul," sambungnya.
Â
Reporter: Nur Habibie
Merdeka.com
Advertisement