Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pembina Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri reuni akbar dan halal bihalal PPIR di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu (3/5/2023).
Dalam acara tersebut, Prabowo tampak dihadiri Mantan Menko Polhukam Wiranto, Hadir juga Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan sejumlah purnawirawan TNI-Polri seperti Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo, Komjen Polisi (Purn) Mochamad Iriawan, serta sejumlah tokoh lainnya.
Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo menjelaskan, kehadirannya diacara tersebut bukan hanya sekedar reuni dan silahturahmi, melainkan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Advertisement
"Sungguh membahagiakan reuni atau halal bi halal pada hari ini, bahwa Pak Prabowo luar biasa. Tidak ada jalan lain, besok Pak Prabowo jadi presiden," kata dia.
"Besok Pak Prabowo jadi presiden, kita dukung, kita bantu, apa yang kita bisa kita berikan. Kekompakan kita nomor satu. Terimakasih," Tegas mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) periode 1998—1999 itu.
Disisi lain, Mantan Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto menegaskan bahwa para purnawirawan TNI Polri harus terus berjuang demi menciptakan kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik seperti apa yang kerap disampaikan oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Tadi Pak Prabowo mengatakan bahwa saat ini kita harus selalu bertempur melawan ketidak benaran, ketidak jujuran. Kita sebagai prajurit boleh pensiun, tapi sebagai pejuang kita tidak pernah pensiun sampai masuk liang kubur," Imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Wiranto, perjuangan bangsa Indonesia kedepannya tentu tidak mudah dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan demikian, perjuangan ini harus dilakukan secara totalitas dan didukung oleh seluruh bangsa Indonesia.
Ia juga mengajak kepada seluruh purnawirawan TNI-Polri untuk terus berjuang dan bersemangat dalam membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat. Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu juga mengajak agar purnawirawan TNI-POLRI untuk tidak berfikir bahwa yang tua sudah lemah serta menyerahkan perjuangan bangsa Indonesia kepada yang muda.
"Oleh karena itu jangan sampai teman-teman yang sudah pensiun berfikir bahwa kita sudah tua, sudah loyo sudahlah serahkan yang muda saja, tidak begitu teman-teman. Dan saat ini terbukti teman-teman PPIR yang hadir disini semangatnya membara dan seperti harimau," Pungkasnya
Prabowo Sebut Tak Apa Dihina
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menghadiri acara Reuni Akbar dan Halal Bihalal Persatuan Purnawirawan Indonesia Raya (PPIR) TNI-Polri di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Rabu, (3/5/2023).
Prabowo yang hadir sebagai Ketua Dewan Pembina PPIR memberikan taklimat di hadapan ratusan purnawirawan dan veteran. Prabowo menegaskan bahwa syarat untuk menjadi bangsa dan negara yang maju, harus ada kerja sama para elit dan pemimpin.
Contohnya adalah saat pasca Pilpres 2019, di mana ia menerima ajakan presiden Joko Widodo yang merupakan mantan rivalnya, untuk rekosiliasi dan bekerja sama untuk Indonesia.
"Pada 2019 saya ikut pilpres yang menang adalah Pak Joko Widodo beliau ajak rekosiliasi ajak kerja sama untuk bangun Indonesia dan insting saya ya benar. Untuk Indonesia saya siap bergabung dan bekerjasama,” ujarnya.
Prabowo pun mengatakan bahwa saat itu ia melihat pertanda yang negatif.
“Saya waktu itu sudah melihat gejala-gejala yang tidak baik, ada kekuatan yang selalu seneng lihat Indonesia gaduh dan mereka sudah baca elite kita sering tidak bisa kompak, kerjasama. Karena itu begitu ada ajakan saya terima rekosiliasi saya gabung," kata Prabowo.
Prabowo menegaskan walaupun keputusannya bergabung ke kabinet Presiden Jokowi menuai banyak protes namun dia tetap yakin semua demi kepentingan bangsa Indonesia.
"Kita dihina, kita senyum, kita difitnah tetap teguh. Kita diejek, kita tetap berikan yang terbaik untuk bangsa dan negara," kata Prabowo.
Prabowo pun mengatakan setelah menjadi Menhan, saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri yang pertama ditanya negara lain adalah kenapa saya mau bergabung.
"Saya jawab budaya kami lain daripada budaya kalian. Kita bersaing tapi akhirnya kita mengutamakan bangsa kita rakyat kita bukan diri kita sendiri," kata Prabowo disambut tepuk tangan.
Advertisement