Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan pendapatnya soal pertemuan koalisi pemerintahan bersama Presiden Joko Widodo di Istana. lanjutan pertemuan, di Kantor PAN beberapa waktu lalu.Â
Pria yang biasa disapa Zulhas itu tidak mempermasalahkan bagaimanapun susunan koalisi ke depan untuk pemilihan presiden (Pilpres) mendatang. Menurut Menteri Perdagangan ini, langkah berikutnya yang terpenting yaitu bagaimana semangatnya demi memajukan Indonesia dari Negara berkembang menjadi negara maju.
"Enggak apa-apa Golkar sama PKB atau Gerinda PKB Golkar atau bisa juga dengan PAN, ada juga PKS, ada juga apa Demokrat juga. Enggak apa apa", ujar Zulhas saat menghadiri acara Halal bihalal di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/5/2023). Â
Advertisement
Ihwal, munculnya sejumlah tokoh, yang sebagian telah dideklarasikan sebagai calon presiden (capres), Zulhas juga meyakini majunya para tokoh tersebut mempunyai tekad yang sama, demi memajukan Indonesia.Â
"Capresnya Ganjar ada Pak Prabowo, ada pak Anies mungkin juga Pak Airlangga maju capres juga kan. Mungkin juga kan masih bisa yang penting semangat, itu meliputi semangat untuk memajukan Indonesia menjadi negara yang maju," sambung.Â
Dengan persiapan dan juga konsolidasi para tokoh parpol sejak saat ini, dia meyakini, penyelenggaraan Pilpers 2024 mendatang akan lebih baik dibanding sebelumnya.Â
 "Lalu, apa sudah bagus dan memperbaiki apa yang belum bagus karena kita punya segalanya untuk menjadi negara yang maju itu kalau kita tidak bertengkar, sambungnya.
Â
Presiden Jokowi hadir memenuhi undangan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam acara silaturahmi Ramadhan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan itu, terlihat lima ketua umum partai pendukung pemerintah.
Stabilitas Politik Syarat Mutlak
Menurutnya, stabilitas politik menjadi syarat mutlak agar target Indonesia menjadi negara industri besar di 2045 mendatang terwujud.
Karena itu, dia berharap para elite politik tidak menjadikan perbedaan sebagai hal yang dipertentangkan.Â
"Di tahun 2045, kita bisa menjadi negara nomor 4 terbesar di dunia pendapatannya dan itu memang betul. Syaratnya politik dalam negeri stabil, akur elite politiknya. Jangan seperti negara tetangga lebih sering memenjarakan," jelas Zulhas.
Â
Reporter: Elza Hayarana Sahira
Sumber: Merdeka.com
Advertisement