Sukses

Survei LSN: Prabowo Subianto Teratas, Saingi Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil penelitiannya yang memotret elektabilitas para tokoh yang digadang-gadang sebagai calon presiden di Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil penelitiannya yang memotret elektabilitas para tokoh yang digadang-gadang sebagai calon presiden di Pemilu 2024.

Hasilnya, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi teratas. Di bawahnya ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Adapun ini saat disimulasikan dalam tiga nama.

"Prabowo Subianto meraih 36,5%, Ganjar Pranowo 25,8%, Anies Baswedan 24,6%. Undecided voters 13,1%," kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry, Kamis (4/5/2023).

Selain itu, para responden merasa yakin bahwa dukungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan diberikan kepada Prabowo Subianto, Kendati PDIP telahmemutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

"Sebanyak 43,6% menyebut nama Prabowo Subianto. Ganjar Pranowo yang telah dideklarasikan sebagai capres oleh PDI Perjuangan hanya disebut oleh 32,3% responden. Sementara tokoh-tokoh lain yang di mata publik juga ada kemungkinan mendapat endorsement dari Presiden Jokowi diantaranya Erick Thohir 8,5%, Mahfud MD 5,2%, dan Airlangga Hartarto 1,2%," ungkap Gema.

Menurut dia, Elektabilitas Ganjar tetap terbenam dan semakin jauh tertinggal dari Prabowo menyusul pernyataan kontroversialnya yang menolak kehadiran timnas Israel dan berbuntut dibatalkannya Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20.

"Meskipun orang Indonesia dikenal sebagai 'bangsa pelupa', namun publik laus kelihatannya sulit untuk memaafkan kesalahan Ganjar yang membuat Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia. Publik nampaknya terlanjur kecewa, marah dan sakit hati pada Ganjar sehingga apapun upaya Gubernur Jateng itu untuk merebut kembali dukungan publik kelihatannya akan tidak mudah," kata Gema.

Adapun, survei nasional terbaru yang dilaksanakan LSN pada 25 April sampai dengan 2 Mei 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalahseluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun.

Jumlah sampel sebanyak 1/230 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (systematic random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara melalui telepon dengan responden dipandu dengan kuesioner.

Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%.

2 dari 2 halaman

Cawapres Prabowo Sudah di Kantong

 

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan saat ini nama calon wakil presiden sudah ada di kantong Prabowo Subianto. Namun, rupanya kancingnya masih terkunci.

“Nama cawapres memang sudah di kantong Pak Prabowo, tapi kantongnya masi dikancing,” jawab Muzani usai takziah ke rumah duka Almarhum M. Taufik di Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis (4/5/2023).

Muzani kemudian menanggapi pertemuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Keduanya digadang-gadang layak menjadi pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.

Menurut Muzani, baik Muhaimin dan Airlangga sama-sama masuk ke dalam nama yang dipertimbangkan oleh Prabowo. Namun tentunya, Gerindra lebih mengunggulkan Muhaimin Iskandar sebab memiliki perjanjian koalisi dengan partainya.

“Itu beberapa nama yang dipertimbangkan, tetapi yang pasti yang memberi support dan menandatangani akta perjanjian kan PKB 13 Agustus 2022, sudah hampir 8 bulan jadi saya kira dari sisi ini berkali-kali saya mengatakan PKB mendapatkan priviledge lebih awal karena awal itu penting,” jelas Muzani.

Muzani memastikan, cepat atau lambat nama pasti akan diputuskan. Sebab, Gerindra juga mempertimbangkan waktu pendaftaran pencalonan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Politik ada deadline iya, karena kita harus mendaftar dan memutuskan siapa dan siapa,” Muzani menandasi.