Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Policy Studies Muhammad Tri Andika meyakini, Partai Golkar tidak hanya mau sekedar ikut mendukung capres dan cawapres di Pemilu 2024. Terlebih, jumlah suara yang tinggi dan mesin partai yang kuat.
Menurutnya, Partai Golkar tak ingin hanya menjadi sekadar pemanis saja di Pemilu 2024. Sebab, Golkar sedang mencari koalisi yang lebih nyaman.
Baca Juga
“Di sisi lain, Golkar beda dengan partai lain. Pemegang saham politik di Golkar banyak, sehingga Airlangga harus mendengar dan mengakomodir dan tidak bisa memutuskan sendiri,” ujar Andika, Kamis (4/5/2023).
Advertisement
Hal ini sebagaimana menanggapi safari politik yang dilakukan oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Diketahui Airlangga bertemu dengan sejumlah ketum parpol dalam beberapa waktu terakhir. Misalnya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Andika, peluang Golkar untuk bergabung dengan poros manapun dalam koalisi masih sangat terbuka lebar. Termasuk, pada akhirnya bakal bergabung dengan poros PDIP.
“Tapi yang paling nyaman bagi Golkar saat ini adalah dengan koalisi Gerindra-PKB,” ujar dia.
Andika menilai, poros Gerindra-PKB membuat posisi tawar Golkar menjadi lebih besar. Berpeluang dapat cawapres ataupun kursi kabinet lebih banyak.
“Di sana, peluang Airlangga jadi Cawapres atau mendapat kursi kabinet lebih banyak, peluangnya lebih besar,” tegas dia.
Dia menilai, Golkar pada akhirnya akan realistis. Tidak akan ngotot harus mendapatkan kursi capres ataupun cawapres.
“Power sharing tidak harus kursi cawapres. Bisa juga dalam bentuk jatah kursi kabinet yang lebih banyak,” ujarnya.
Cak Imin Termui Airlangga
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk merancang simulasi capres-cawapres untuk maju Pilpres 2024.
"Iya semua yang kita lakukan ini tentu tidak lepas dari untuk bersimulasi pasangan-pasangan dan bersimulasi sampai pada saat putusan nanti," kata Cak Imin usai bertemu Airlangga di Hutan Kota Plataran Senayan, Jakarta, Rabu 3 Mei 2023.
Cak Imin mengatakan, simulasi capres-cawapres juga dirancang ketika dirinya bertemu dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dia mengatakan, tak menutup kemungkinan baik dirinya, Airlangga dan Prabowo bisa menjadi capres-cawapres di Pilpres. Cak Imin juga tak menutup peluang Prabowo dan Airlangga berpasangan di Piplres 2024.
"Simulasi itu tidak menutup berbagai peluang, apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, atau kah Airlangga-Muhaimin, itu masih proses yang akan kita jalani," ucapnya.
Advertisement
KKIR dan KIB
Sebagai informasi, saat ini PKB telah menggagas koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra sejak pertengahan tahun lalu. Mereka juga telah menandatangani piagam koalisi namun belum mengusung capres-cawapres.
Sementara Golkar menggagas koalisi bersama PAN dan PPP yang bernama Koalisi Indonesia Maju (KIB). PPP baru-baru ini telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Golkar dan PAN belum bersikap soal capres.