Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan tidak mungkin nama di luar Koalisi Perubahan menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Jadi, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bila ingin mendampingi Anies, harus merapat dulu ke Koalisi Perubahan.
"Kan enggak mungkin ada nama di luar lingkaran. Terus kalau pak Airlangga mau, ya masuk dulu," ujar Willy di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (5/5).
Bila Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan, pembahasan calon wakil presiden di Koalisi Perubahan bisa berubah lagi.
Advertisement
"Perundingannya bisa berubah lagi. Jadi kami membuka diri, membuka diri," ujar Willy.
Airlangga masih mungkin untuk masuk bursa cawapres Anies Baswedan. Karena sampai saat ini koalisi belum final.
"Kan ini belum final. Berarti kan kuncinya belum kunci mati. Tentu sebagai sebuah, tapi setidak-setidaknya kita sudah punya ada yang di tangan, jadi ini lah kami selalu bergerak berpikir bertindak," ujar Willy.
Anies: Sulit Bila Dipasangkan dengan Tokoh yang Tidak di Koalisi
Sebelumnya, bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan menjawab peluang dipasangkan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Menurut Anies sulit bila berpasangan dengan tokoh yang tidak berada dalam koalisi.
"Berada di dalam koalisi maka dalam konsiderasi kalau tidak berada dalam koalisi ya sulit menjadi konsiderasi begitu ya," ujarnya saat konferensi pers di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (5/5).
Sementara, bagi partai yang sudah berkoalisi di Koalisi Perubahan akan dipertimbangkan tokohnya menjadi calon wakil presiden.
"Yang jelas kita yakin bahwa bila berada di sini maka menjadi konsiderasi, kalau tidak berada di sini masuk jadi konsiderasi. Kan urutannya begitu kira-kira," ujar Anies.
Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement