PDIP Siap Menangkan Ganjar di Kalimantan Selatan

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan, Berry Nahdian Furqon, menegaskan bahwa pihaknya sangat siap memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Berry Nadian Furqon saat ditemui wartawan di Kawasan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (06/5/2023).

Menurut Berry, pihaknya berupaya maksimal untuk memberikan Pendidikan politik kepada seluruh lapisan masyarakat di Kalimantan Selatan untuk memaknai pemilihan presiden sebagai kontestasi politik dalam rangka mencari pemimpin nasional terbaik. Dengan demikian, hasil kontestasi itu bisa membawa kepada kemajuan bangsa dan kemakmuran rakyat.

“Ini pekerjaan besar kita, untuk menyakinkan seluruh elemen masyarakat bahwa mencari pemimpin nasional itu harus rasional. Karena itu, harus bekerja keras Tim dari partai politik pengusung dan pendukung Mas Ganjar. Begitu juga para relawan untuk turun ke bawah meyakinkan masyarakat bahwa Mas Ganjar ini pilihan yang paling rasional, paling logis dan paling masuk akal membawa bangsa Indonesia lebih maju,” ujar Berry.

Mantan Direktur Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) tersebut menambahkan bahwa pihaknya telah mengoptimalkan jaringan-jaringan kemasyarakat yang terbangun selama ini agar bergerak Bersama-sama memenangkan Ganjar Pranowo.

“Semua jaringan sosial kemasyarakatan, baik LSM, mahasiswa, masyarakat adat, tokoh sosial, tokoh keagamaan dan para ulama yang kami bangun dan kami rawat sebelumnya, akan bergerak terus. Sehingga dengan bergerak Bersama-sama, maka kita akan semakin kuat meyakinkan masyarakat pemilih,” ujar anggota Presidium Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) ini.

Disebutkan, pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu ada semacam kesalahan yang tak boleh terulang lagi, yaitu Pilpres sama dengan perang agama.

“Memenangkan Pilpres seperti jihad Bersama Rasulullah. Ini sangat merusak tatanan kebangsaan kita. Tidak boleh terjadi lagi. Kita harus yakinkan masyarakat agar tidak mau ditarik-tarik oleh pihak tertentu, untuk memecah belah umat. Pilpres itu kontestasi biasa, memilih pemimpin negara dan tidak ada hubungannya perang dengan agama. Kita tetap bersaudara, sebelum Pilpres dan setelah Pilpres. Jangan terprovokasi oleh hasutan-hasutan licik pihak tertentu yang menginginkan perpecahan antar umat,” tambahnya.