Liputan6.com, Jakarta - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menjelaskan, calon presiden (Capres) yang dinilai akan melanjutkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendapatkan keuntungan elektoral.
Hal ini dikarenakan tingkat kepuasan publik yang tinggi beriringan dengan kinerja Jokowi. Dalam survei sebelumnya, tingkat kepuasan publik mencapai 78,8 persen.
"Sejauh pemerintah itu dinilai positif apalagi semakin positif maka capres yang membawa narasi keberlanjutan itu akan mendapat insentif elektoral," ujar Deni saat pemaparan survei secara daring, Selasa (9/5/2023).
Advertisement
Namun, ketika tingkat kepuasan kinerja Jokowi menurun, yang akan mendapatkan keuntungan elektoral adalah calon presiden yang membawa narasi perubahan.
"Sebaliknya kalau kerja Presiden Jokowi menurun maka capres tema perubahan yang mendapat keuntungan," ujar Deni.
Dalam survei SMRC, mayoritas publik atau 57 persen masyarakat menginginkan calon presiden yang bisa melanjutkan pemerintahan Jokowi. Karena mereka ini adalah yang cenderung puas dengan kerja Jokowi.
"Ternyata ada asosiasi signifikan dimana masyarakat yang puas itu cenderung ingin melanjutkan program," kata Deni.
Ganjar Bisa Lanjutkan Program Jokowi
Tokoh yang mendapatkan keuntungan elektoral itu adalah bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo. 58 persen responden menyatakan Ganjar sebagai sosok yang bisa melanjutkan program Jokowi.
Karena itu juga elektabilitas Ganjar selalu di atas Anies Baswedan yang mengusung perubahan.
"Itu memang Ganjar unggul dibanding Anies dengan selisih yang signifikan. Saya kira salah sumbernya keinginan capres yang bisa melanjutkan Jokowi yang jauh lebih besar dibanding kepada capres yang akan mengubah kebijakan Jokowi," jelas Deni.
SMRC melakukan survei telepon pada 2-5 Mei 2023. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD). Dengan metode ini diambil sampel sebanyak 925 respoden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement