Liputan6.com, Jakarta DPP Partai Gerindra akan menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu diungkapkan oleh Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution. Namun, belum diketahui kapan pertemuan tersebut akan digelar.
"Rencananya dalam waktu dekat. Partai Gerindra yang tahu jadwalnya," ujar Syahrial kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).
Baca Juga
Syahrial mengatakan, silaturahmi politik tersebut memperlihatkan hubungan partai terjalin dengan baik. Kehadiran Gerindra ini menyusul PKB dan Golkar yang telah lebih menemui SBY.
Advertisement
"Inilah 'Koalisi Besar' untuk bangsa," ujar Syahrial.
Ia mengatakan, ada sikap menyadari bahwa Indonesia tidak bisa diurus satu kelompok sendiri. Setiap partai pun saling menghormati independensi yang ada.
"Saling menghormati seluruh potensi anak bangsa. Sepaham bahwa negara ini tidak bisa diurus hanya oleh satu kelompok. Menghormati independensi partai politik. Dan bangsa ini menaungi beragam perbedaan yang ada," kata Syahrial.
Lantas, Syahrial menyindir partai politik yang bersikap ekslusif dan mau menang sendiri. Sehingga sulit diajak untuk bermusyawarah. Namun, Syahrial tidak menyebut partai yang dimaksud.
"Parpol yang eksklusif, mau menang sendiri, berprinsip the winner takes all akan sulit diajak musyawarah untuk kebaikan bangsa. Jangan-jangan ada beban ideologis yang sengaja dilindungi? Semua serba mungkin. Saatnya perubahan!" ujar Syahrial.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melakukan silaturahmi dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sekitar pukul 19.30 WIB pada Rabu 3 Mei 2023.
Silaturahmi keduanya berlangsung di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Tak hanya menemui SBY, Cak Imin juga bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Cak Imin Temui SBY Ajak Berkoalisi
Cak Imin mengaku kedatangannya ke Cikeas membawa misi untuk mengajak Demokrat bergabung ke koalisi besar pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
"Memang salah satu agenda saya adalah upaya memengaruhi partai-partai, termasuk rencana saya memengaruhi Mas AHY," kata Cak Imin.
Namun, saat ini dia gagal membuat Partai Demokrat bergabung ke Koalisi Besar. Pasalnya, Cak Imin menyebut AHY memiliki iman yang kuat untuk tetap berada di Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan PKS.
"Tapi setelah ketemu, ternyata imannya kuat. Karena imannya kuat, ya saya harus hati-hati ngomongnya," ujar Cak Imin.
Cak Imin menekankan bahwa dirinya belum secara resmi melamar Partai Demokrat bergabung ke Koalisi Besar. Kendati begitu, dia berharap AHY dapat berubah pikiran untuk bergabung ke Koalisi Besar.
"Sebetulnya ini enggak saya buka kalau enggak ditanya. Ini rahasianya ya, saya belum melamar lah, ternyata imannya masih kuat, nanti kita tunggu saja. Moga-moga sepulang saya dari sini goyah," tutur dia.
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement