Sukses

Presiden PKS soal Kans Sandiaga Bergabung: Sangat Mungkin, Teman-Teman Sangat Menerima

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan peluang Sandiaga Uno bergabung dengan partainya masih sangat mungkin terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan peluang Sandiaga Uno bergabung dengan partainya masih sangat mungkin terjadi.

"Tentu, sangat mungkin juga saya menerima beliau, dan juga teman-teman di dapil juga menerima kehadiran beliau, yaitu bagian dari salah satu kalau memang ada upaya-upaya lebih lanjut yang perlu didalami, saya kira menjadi yang mungkin-mungkin saja," ujar Syaikhu di ditulis, Rabu (10/5/202).

Tak hanya itu, menurut Syaikhu peluang Sandiaga Uno menjadi cawapres Anies Baswedan juga masih terbuka. Sebab, menurutnya politik sangat dinamis.

"Sangat terbuka. Itu kalau memang peluang-peluangnya masih besar lah. Artinya, kalau memang nanti Pak Sandi kemudian Pak Anies bisa chemistry, kemudian juga hasil analisis kita di survei juga peluang menang untuk 2024 ya bukan hal yang mustahil, mungkin kita akan usung kembali," ungkapnya.

Namun demikian, terkait cawapres, Akhmad Syaikhu menyatakan harus dibahas terlebih dahulu di internal koalisi perubahan.

"Belum dibahas secara detail ya, nanti insyaallah dalam kesempatan ke depan, kami akan bawa pembahasan cawapres itu secara khusus. Mudah-mudahan dalam pekan ke depan," kata Syaikhu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingatkan Jokowi

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyatakan sepakat dengan pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Presiden Jokowi tidak terlibat jauh dengan urusan Pemilu 2024.

Menurut Mardani, pertemuan Jokowi dengan sejumlah ketua umum partai politik koalisi pemerintah beberapa waktu lalu adalah bukti Jokowi tengah berusaha membentuk koalisi besar untuk Pilpres 2024.

"Khususnya pertemuan kemarin usahanya untuk membuat koalisi besar. Secara hukum tidak ada yang dilanggar, tapi secara etika Beliau mesti paham bahwa sosok pribadi Jokowi dan presiden. Kalau presiden mestinya kumpulnya bahas tentang negara, ngundangnya NasDem diundang aja, kalau perlu PKS diundang semua," kata Mardani di Gedung KPU RI, Senin (8/5/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.