Sukses

Putri Puan Maharani Jadi Bakal Caleg PDIP

DPP PDI Perjuangan (PDIP) membuka peluang bagi anak-anak muda menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta DPP PDI Perjuangan (PDIP) membuka peluang bagi anak-anak muda menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Pemilu 2024. Dalam 580 nama daftar bacaleg DPR RI yang diserahkan ke KPU RI pada hari ini, Kamis (11/5/2023) ada nama anak muda seperti Aryo Seno Bagaskara hingga Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari atau Pinka Hapsari, putri Ketua DPR RI Puan Maharani.

"Ada Mbak Pinka yang memang telah mengikuti proses kaderisasi, tinggal di Sekolah Partai selama tiga hari. Mereka yang telah mengikuti itu, dicalonkan, termasuk ada Aryo Seno Bagaskara, itu masih mahasiswa. Itu juga dicalonkan, itu satu angkatan pendidikan politik bersama dengan Mbak Pinka," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Kamis.

Namun, Hasto tidak membeberkan daerah pemilihan yang menjadi lokasi Pinka Hapsari berkontestasi dalam politik.

Dia mengatakan, PDIP mencari para calon yang berasal dari kalangan mana saja. Misalnya, dari keluarga yang berkecimpung dalam dunia politik, seperti keluarga Puan Maharani.

"Partai terus melakukan rekrutmen melalui proses pendidikan politik dan kaderisasi. Dan salah satu proses rekrutmen itu memang berasal dari keluarga. Itu suatu kultur yang terbangun tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Amerika Serikat, di Singapura, di Eropa, itu partai politik yang menjadi pilar demokrasi itu melakukan rekrutmen dari keluarga, meskipun kami juga membuka diri terhadap tokoh-tokoh yang mau bergabunga," katanya.

Hasto mengingatkan bahwa PDIP diajarkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri selalu mendidik kader untuk mengedepankan kepentingan publik.

Oleh karena itu, PDIP hanya memasukkan satu nama dari menteri era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin untuk masuk daftar bakal caleg DPR RI, yakni Yasonna Laoly.

"Di luar itu, semua fokus untuk membantu Bapak Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin agar mencapai legacy yang setinggi-tingginya untuk rakyat Indonesia, sehingga nantinya dengan dukungan rakyat, Pak Ganjar Pranowo menjadi presiden akan melanjutkan kepemimpinan dari Bung Karno, Ibu Megawati, dan Pak Jokowi," ujar Hasto.

2 dari 2 halaman

48 Persen Bacaleg PDIP dari Kalangan Muda, Sekjen: Komitmen Partai

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut 48 persen dari total 580 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI PDIP, yang didaftarkan ke KPU RI berstatus kader muda atau berusia di bawah 45 tahun.

Hasto menyebut para Bacaleg PDIP berasal dari berbagai kalangan profesi, termasuk purnawirawan untuk isu pertahanan keamanan, hingga pakar geologi seperti Mbah Rono.

"Mengingat partai juga melalukan kaderisasi secara sistematis, dari kalangan muda di bawah usia 45 tahun ada sekitar 48 persen. Jadi, di bawah usia 45 tahun ada 48 persen sebagai komitmen bagi PDIP," kata Hasto dalam konferensi pers.

Menurut Hasto, kader muda PDIP tetap menjalani pengkaderan secara berjenjang demi memahami fungsi kedewanan sebelum mereka didaftarkan sebagai bacaleg DPR RI.

Hasto melanjutkan PDIP yang memiliki konsentrasi di sektor pertahanan juga memasukkan beberapa tokoh berlatar belakang militer dan sosok dari kepolisian sebagai bacaleg DPR RI.

"Dalam konteks memperkuat pertahanan, juga direkrut purnawirawan TNI-Polri, misalnya dari inkumben ada Mayjen purnawirawan TB Hasanuddin, Mayjen purnawirawan Sturman Panjaitan. Kemudian dari TNI ada sebelas purnawirawan, seperti Letjen Purn Ganip Warsito, Laksamana Muda purnawirawan Yuhastihar, Laksamana Muda purnawirawan Agus Setiadji, Mayjen purnawirawan Gunawan Pakki, Mayjen purnawirawan Saud Tamba Tua, Letnan Jenderal purnawirawan Joppye Onesimus Wayangkau yang nanti ditugaskan di Papua Barat dan beberapa purnawirawan lainnya," ujar Hasto.

"Dari Polri ada Brigjen pol purnawirawan Maruli Damanik, Brigjen pol purnawirawan Wagiman, dan juga dari inkumben Irjen pol purnawirawan Safarudin dan Irjen pol purnawirawan M Nurdin. Jadi, memang aspek pertahanan mendapat perhatian serius dari PDIP," katanya.