Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, pernyataan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan soal duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan candaan saja.
"Kalau mau jujur nggak ada. Bukan Pak Luhut bercanda, kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapi nya. Kena candaan Pak Luhut," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jalan RP Soeroso, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Baca Juga
Paloh menilai, candaan semacam itu baik untuk mencairkan suasana agar tidak terlalu serius. Menurut dia, dalam kompetisi politik tak seharusnya saling mengecilkan partai politik (parpol) yang menjadi lawan kompetisi.
Advertisement
"Bagus sekali ada canda, tidak terlalu serius, cepat emosi, cepat marah, atau cepat mengecilkan seseorang kawan, jangan itu," ucap dia.
Kendati mengakui tak ada tawaran langsung dari Luhut untuk mengusulkan Ahok untuk menjadi cawapres Anies, Surya Paloh menyatakan semua usulan yang ada akan dipertimbangkan untuk memperoleh keputusan terbaik.
"Semua dipertimbangkan, demi yang terbaik. Kalau tidak kita tidak konsisten, yang mau kita cari, kepentingan nasional Nasdem di atas kepentingan partai," kata dia.
"Kita mencapreskan Bung Anies karena kita yakin itu sejalan untuk kepentingan nasional yang terbaik bagi bangsa ini. Kan itu keyakinan kita. Tapi kalau ada lagi yang lebih baik dari itu kenapa enggak," sambungnya.
Wacana duet Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kembali berhembus, usai Sandi menghadiri undangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Yayasan Karawang Bekasi Madani (YKBM)...
Luhut Usul Anies-Ahok, Tim 8 Sebut Tak Akan Ubah 5 Nama Bakal Cawapres
Sementara itu, Tim delapan tidak akan mengubah lima nama bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan meski Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Ketua DPP Nasdem Willy Aditya, lima nama bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies tidak akan berubah. Kecuali, ada anggota baru partai politik yang bergabung dengan koalisi.
"Kecuali ada partai lain mau gabung, itu bisa. Kalau ada partai lain, kita bisa bicara ulang," ujar Willy di kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Usulan Anies-Ahok tidak ditanggapi serius oleh tim delapan. Lantaran, hal tersebut dianggap hanya candaan Luhut saja.
"Ah situ lucu-lucuan tuh. Enggak-enggak. Kita sudah ada dalam kantong," ujar Willy.
Â
Â
Â
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement