Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei nama-nama potensial yang bakal maju di pemilihan gubernur (Pilgub) DKI 2024. Mulai dari, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil, Heru Budi Hartono, hingga Gibran Rakabuming Raka.
Dari hasil survei, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi nama yang paling banyak disebut oleh warga DKI. Sedangkan, Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil mendapat tren dukungan 7,4 persen dan Gubernur Jawa Tengah Gibran Rakabuming Raka 3,1 persen.
Baca Juga
"Secara spontan Ahok 12,6 persen paling banyak disebut, baru kemudian Ridwan Kamil 7,4 persen, Sandiaga Uno 6,2 persen, Anies Baswedan 6 persen," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam konferensi pers, Kamis (11/5/2023).
Advertisement
"Heru Budi Hartono 4,4 persen, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) 4,4 persen, Ahmad Sahroni 3,5 persen, Gibran Rakabuming 3,1 persen, dan Ahmad Riza Patria 2,2 persen, dan nama lain kurang dari 1 persen. Sementara yang belum menjawab sekitar 47 persen," sambungnya.
Dia menyampaikan dari simulai delapan nama cagub DKI, Ridwan Kamil menduduki peringkat teratas apabila Pilgub dilaksanakan saat ini. Ridwan Kamil meraup 23,3 persen suara, disusul mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno 19,5 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY 11,3 persen.
"Gibran Rakabuming Raka 10,3 persen, Ahmad Sahroni 8,1 persen, Heru Budi Hartono 5,8 persen, Ahmad Riza Patria 5,4 persen, Bima Arya Sugiarto 0,8 persen, Tidak Tahu/Tidak Jawab 15,6 persen," jelasnya.
Simulasi 3 Nama
Dari simulai tiga nama Pilgub DKI, sebanyak 43,9 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. Namun dari tiga nama, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni unggul dengan 26,8 persen.
"Ahmad Sahroni 26,8 persen paling tinggi dukungannya, kemudian Heru Budi Hartono 15,1 persen, dan Ahmad Riza Patria 14,2 persen. Belum menjawab 43,9 persen," tutur Burhanudin.
Advertisement
Metode Survei
Sebagai informasi, survei dilakukan di DKI Jakarta pada 24 Februari sampai 3 Marer 2023. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang sudah memiliki hak pilih dalam Pemilu yakni, mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah sampel basis sebanyak 820 orang,kemudian dilakukan oversampel diDapil DKI I dan DKI II menjadi masing-masing 800 responden, sehingga total sample yang dianalisis sebanyak 2.060 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis ssebanyak 820 responden memiliki toleransi kesalahan (marginoferror--MoE) sekitar ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh kota yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.