Sukses

4 Hasil Survei Terkini Indikator Politik Indonesia Terkait Pilpres 2024, Anies Baswedan Unggul Jadi Capres

Salah satu hasil surveinya calon presiden (capres) Anies Baswedan mengungguli capres lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di DKI Jakarta apabila Pilpres 2024 dilaksanakan saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Salah satu hasil surveinya calon presiden (capres) Anies Baswedan mengungguli capres lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di DKI Jakarta apabila Pilpres 2024 dilaksanakan saat ini.

"Kalau sebagai Cagub (DKI) Anies Baswedan turun, tapi sebagai capres dia unggul. Top of mind (Anies) 28 persen di DKI Jakarta, disusul Ganjar 21 persen, yang ketiga Pak Prabowo (11 persen)," ujar Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam konferensi pers, Kamis 11 Mei 2023.

Selain itu, lanjut dia, masih ada warga DKI Jakarta yang memilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai capres 2024. Namun, suara yang memilih Joko Widodo atau Jokowi cukup kecil yakni, 5 persen.

"Ada 5 persen menyebut Pak Jokowi. Namanya juga top of mind, kita enggak bisa larang," beber Burhanudin.

Survei tersebut dilakukan di DKI Jakarta pada 24 Februari sampai 3 Maret 2023. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang sudah memiliki hak pilih dalam Pemilu yakni, mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah sampel basis sebanyak 820 orang,kemudian dilakukan oversampel di Dapil DKI I dan DKI II menjadi masing-masing 800 responden, sehingga total sample yang dianalisis sebanyak 2.060 responden.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis ssebanyak 820 responden memiliki toleransi kesalahan (marginoferror--MoE) sekitar ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh kota yang terdistribusi secara proporsional.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Berikut sederet hasil survei terkini yang dirilis Indikator Politik Indonesia terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 5 halaman

1. Anies Unggul dari Ganjar dan Prabowo di Jakarta

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mengenai peta elektoral Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilu Legislatif (Pileg), dan Pilkada di DKI Jakarta tahun 2024.

Hasilnya, calon presiden (capres) Anies Baswedan mengungguli capres lainnya yakni, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di DKI Jakarta apabila Pilpres 2024 dilaksanakan saat ini.

"Kalau sebagai Cagub (DKI) Anies turun, tapi sebagai capres dia unggul. Top of mind (Anies) 28 persen di DKI Jakarta, disusul Ganjar 21 persen, yang ketiga Pak Prabowo (11 persen)," ujar Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam konferensi pers, Kamis 11 Mei 2023.

Selain itu, kata dia, masih ada warga DKI Jakarta yang memilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai capres 2024. Namun, suara yang memilih Jokowi cukup kecil yakni, 5 persen.

"Ada 5 persen menyebut Pak Jokowi. Namanya juga top of mind, kita enggak bisa larang," kata Burhanudin.

 

3 dari 5 halaman

2. Jakarta Masih Jadi Kekuatan Anies di Pilpres 2024

Bakal capres Anies Baswedan disebut masih memiliki kekuataan suara di DKI Jakarta, meski kalah dukungan di peta Pilgub DKI 2024.

Hal ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan Anies mampu meraup 42,4 persen suara di DKI Jakarta apabila Pilpres dilakukan saat ini. Sementara capres lainnya Ganjar Pranowo 33,2 persen dukungan dan Prabowo Subianto 16,6 persen.

"Meskipun Anies trennya turun, secara nasional masih berada di kisaran 26 persen survei terakhir kami, karena masih ada kekuatan Anies salah satunya di Jakarta," kata Burhanudin.

Sementara itu, kata dia, tren dukungan Prabowo sebagai capres di tingkat nasional cenderung lebih tinggi. Namun, masih tertinggal dari Anies dan Ganjar di DKI Jakarta.

"Prabowo kan mulai bergerak sekitar awal 2023 ya, ini mulai ada dampaknya, meskipun belum bisa menggoyang dominasi di DKI Jakarts dua nama teratas," ucap Burhanudin.

Dia menyampaikan, tren dukungan Anies Baswedan cenderung menurun, dimana suaranya pada survei Juli 2022 berada di 45,9 persen, sementara saat ini 42,4 persen.

Hal yang sama juga dirasakan oleh capres PDIP, Ganjar Pranowo yang tren dukungannya menurun dari 34,3 persen pada Juli 2022 menjadi 33,2 persen.

Berbeda dari kedua nama diatas, Burhanudin menyebut tren dukungan Prabowo justru melonjak. Pada survei Juli 2022, Prabowo hanya mampu mendapat dukungan 11,9 persen, sedangkan saat ini mencapai 16,6 persen.

"Tapi paling tidak dari 3 nama ini, tren positif hanya Pak Prabowo yang punya. Meskipun selisih jauh dibanding 2 nama diatas," tutur dia.

 

4 dari 5 halaman

3. Ridwan Kamil Unggul Jadi Cawapres

Kemudian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil paling unggul di daftar nama calon wakil presiden (cawapres) 2024 dengan 21,5 persen. Tak hanya itu, pejabat yang akrab dipanggil RK tersebut juga masuk dalam top of mind calon gubernur DKI.

Burhanudin menyampaikan bahwa RK lebih unggul dari 18 nama besar lainnya.

"Ridwan Kamil paling banyak dianggap paling pantas sebagai calon wakil presiden dengan 21,5 persen," kata dia.

Dalam hasil survei tersebut, RK berada di atas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan 15,4 persen. Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di urutan ketiga dengan 12,7 persen.

Hasil survei cawapres kembali disampaikan oleh Indikator Politik Indonesia lantaran mereka menilai bahwa pemilihan cawapres dalam pemilu serentak tahun depan sangat penting.

Bahkan Burhanuddin menyebut, peran cawapres dalam pemilu nanti sangat krusial. Adapun RK dinilai sebagai figur yang layak menjadi cawapres oleh pemilik hak suara di Jakarta pada pemilu mendatang.

Mantan wali kota Bandung itu menjadi satu-satunya tokoh yang survei cawapresnya berada di atas 20 persen. Selain itu, RK masuk dalam jajaran top of mind sebagai salah satu tokoh yang dinilai berpeluang menjadi calon gubernur DKI dengan pemilih sebanyak 7,4 persen.

Dalam survei, Ridwan Kamil hanya kalah dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun saat nama Ahok dihilangkan dalam survei, RK yang paling banyak dipilih.

Burhanudin menyampaikan dari simulai delapan nama cagub DKI, Ridwan Kamil menduduki peringkat teratas apabila Pilgub dilaksanakan saat ini. Ridwan Kamil meraup 23,3 persen suara, disusul mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno 19,5 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY 11,3 persen.

"Gibran Rakabuming Raka 10,3 persen, Ahmad Sahroni 8,1 persen, Heru Budi Hartono 5,8 persen, Ahmad Riza Patria 5,4 persen, Bima Arya Sugiarto 0,8 persen, Tidak Tahu/Tidak Jawab 15,6 persen," terang Burhanudin.

Saat Indikator Politik Indonesia mengerucutkan kembali nama-nama yang bisa dipilih dalam pemilihan gubernur DKI tahun depan menjadi enam nama tanpa Sandiaga Uno, RK kembali berada di posisi teratas.

"Kalau sandi di take out, Ridwan Kamil itu melejit sendirian. Nama yang lain agak tercecer. Ridwan Kamil 35,7 persen," jelas Burhanudin.

Adapun apabila Ahok tidak disertakan dalam survei calon gubernur DKI dalam pemilu tahun depan, elektabilitas Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno meningkat paling besar. Menurut dia, dukungan terhadap dua sosok itu menjadi yang tertinggi.

"Ini terutama karena mereka sudah sangat populer, hampir semua warga DKI Jakarta tahu Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno," tutur Burhanudin.

 

5 dari 5 halaman

4. Ahmad Sahroni Muncul di Survei Capres-Cawapres Pilihan Warga Jakarta

Kemunculan nama Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dalam berbagai hasil survei merupakan hal yang biasa.

Namun, kemunculan nama crazy rich Tanjung Priok, Ahmad Sahroni sebagai salah satu kandidat capres maupun calon wakil presiden (cawapres) dalam survei merupakan hal yang baru.

Meskipun hanya masuk 9 besar nama capres maupun cawapres, Sahroni yang juga populer dengan baliho "Mimpi Jadi Presiden" di sejumlah titik di DKI Jakarta itu muncul dalam simulasi capres dan cawapres di survei terbaru Indikator Politik Indonesia (IPI) yang berjudul "Peta Elektoral Capres-Cawapres di Ibukota".

Burhanudin memaparkan, dalam simulasi 35 nama semi terbuka, nomor satu ada Anies Baswedan 35,7%, disusul Ganjar Pranowo 28,3%, dan Prabowo Subianto 13,8%.

Lalu ada Ridwan Kamil 5,2%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,2%, Sandiaga Uno 1,7%, Erick Thohir 1,4%, dan Ahmad Sahroni 1%. Sementara nama lainnya di bawah 1%. Bahkan, Sahroni mengalami kenaikan dibandingkan survei Juli 2022.

"Sahroni ada kenaikan sebagai capresnya tapi selisihnya agak jauh dibanding nama-nama di atasnya," kata Burhanudin.

Kemudian untuk cawapres, menurut Burhan, cawapres penting untuk membungkus kemenangan di minimal putaran kedua Pemilu Presiden (Pilpres).

Dalam survei semi terbuka ini, warga DKI memilih siapa untuk preferensi cawapresnya dan ada 19 nama yang tampilkan secara semi terbuka, dan nama yang muncul lebih variatif ketimbang survei sebelumnya.

"Orangnya bukan hanya itu-itu saja, jadi kita tampilkan silakan warga memilih ya. Ada beberapa nama baru, yang kalau di survei nasional enggak muncul di DKI Jakarta muncul," terangnya.

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini menjelaskan, di empat teratas muncul nama yang sering juga ada di survei nasional, ada Ridwan Kamil (21,5%), Sandi (15,4%), AHY (12,7%) dam Erick Thohir (11,4%).

Lalu khusus survei di Jakarta menguat nama Andika (3,5%), lalu Khofifah (3,5%) meskipun di survei nasional sudah muncul, Zulkifli Hasan (3,5%), Gatot Nurmantyo (2,3%), dan kemudian Ahmad Sahroni (2%). Sementara sisanya di bawah 2%.

"Itu nama-nama yang mungkin di DKI Jakarta suaranya lebih kelihatan ketimbang di tingkat nasional," jelas Burhanudin.