Liputan6.com, Jakarta - Â Calon Presiden (Capres) yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan meyakini koalisi ketiga partai, NasDem, Demokrat, dan PKS tidak akan pecah. Keyakinan itu, disampaikan Anies menjawab kemungkinan rencana lain apabila koalisi tersebut pecah.
"Rasanya nggak, rasanya nggak (tidak pecah)," kata Anies dikutip dalam acara 'Point Of View' chanel youtube Liputan6 SCTV, Minggu (14/5/2023).
Baca Juga
Anies menyampaikan sampai saat ini koalisi perubahan yang mengusung dirinya sebagai capres tidak pernah mengirimkan informasi sumbang yang menimbulkan spekulasi politik di masyarakat. Dengan selalu komitmen atas kesepakatan yang telah dibahas antara ketiga partai pengusung.
Advertisement
"Ada banyak hal dibahas tapi kami tidak ingin mengirimkan pesan membingungkan kepada publik. Yang hari ini bilang a, besok a plus, kemudian nanti b, besok b minus, nanti b plus lagi. Kemudian publik berspekulasi ini jadi gak sih, ini pecah gak sih. Ini kita praktis begitu siap disampaikan sesuatu ke publik kita sampaikan," kata Anies.
"Bahkan di antara semua yang sekarang, sudah ada dokumen tertulis kesepakatan bersama tiga partai ini. NasDem, Demokrat, PKS. Tertulis jadi saya ingin sampaikan Insyaallah," tambah Anies.
Disamping itu, Anies juga melihat pertemuan sejumlah partai pengusungnya dengan partai-partai lain beberapa hari kebelakang adalah hal wajar. Seperti, Partai Demokrat dengan PKB dan Golkar, termasuk pertemuan PKS dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
"Itukan komunikasi yang seharusnya terjadi. Justru begini, kita harus mulai membiasakan terjadi komunikasi sehingga kalau terjadi komunikasi tidak ada keanehan. Biasa ajalah, biasa aja ini adalah partai politik yang sah yang punya kursi DPR, DPRD, ketua partai berkomunikasi berdiskusi tukar pikiran. Ya wajarnya partai politik begitu," beber Anies.
Â
Anies: Saatnya Duduk Bersama Bicarakan Masa Depan
Sehingga, dia menilai jangan selalu setiap adanya pertemuan politik antara partai politik yang bersebrangan menjadi suatu hal aneh hingga ramai menimbulkan spekulasi. Karena, adanya irisan persaingan antara partai politik.
"Justru karena selama ini sering kali dikasih garis seakan-seakan anda berseberangan kemudian gak ada komunikasi. Ketika ada komunikasi ramailah semua orang. Weh ngobrol ya ternyata, sudah saatnya duduk bersama membicarakan masa depan bangsa ini," imbuhnya.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com
Advertisement