Liputan6.com, Jakarta - Nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres), khususnya disandingkan dengan calon presiden (capres) Anies Baswedan. Terkait hal itu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menilai sosok tersebut memiliki kemampuan mengemban amanah tersebut.
“Kalau secara teknis ya itu adalah kewenengan daripada koalisi dan calon presiden. Kalau Pak Agus, Pak AHY ini pasti mempunyai kemampuan untuk itu. Tentu pertimbangan saya di luar, itu kewenangan partai koalisi dan calon presiden,” tutur Jusuf Kalla di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023).
Baca Juga
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku mendapat banyak nasihat selama pertemuan satu jam bersama Jusuf Kalla. Seperti isu ekonomi dan isu kesejahteraan masyarakat.
Advertisement
“Karena beliau seorang ekonom juga, tadi kita memang bercerita hari ini masyarakat kita banyak mengalami kesulitan, daya beli masyarakat yang menurun, dan ekonomi kita juga menghadapi tantangan utang yang besar yang harus dibayar oleh kita semua, dan tentunya menjadi PR bagi pemerintahan selanjutnya,” ujar AHY.
Rawat Demokrasi
Dia juga membicarakan tentang bagaimana demokrasi bangsa sepatutnya dirawat dan dijaga. Pasalnya, ada beberapa indikator yang menunjukkan demokrasi Indonesia mengalami kemunduran.
“Di antaranya kami sepakat sebaiknya dan sepatutnya menghadapi Pemilu 2024 ke depan ini dibuka ruang bagi setiap individu, setiap warga negara yang sama dan adil, karena setiap warga negara punya hak memilih dan hak dipilih,” katanya.
Sebab itu, AHY atas nama pribadi dan Partai Demokrat meminta kepada para pemimpin negara dan pemangku kepentingan saat ini dapat serius membuka ruang keadilan demokrasi.
Terlebih, sudah sepatutnya siapapun yang terpilih menjadi pemimpin selanjutnya adalah hasil kehendak masyarakat luas, bukan sekelompok orang atau pun elite.
“Jangan sampai seolah-olah ada yang diberikan dukungan support langsung maupun tidak langsung, tapi ada yang dihalang-halangi atau tidak diharpakan bisa maju dan bisa membangun koalisi. Rasanya ini mengusik rasa keadilan kita,” AHY menandaskan.
Advertisement