Sukses

Ketum PAN: Pemilu Itu Harus Teduh, Hindari Gesekan di Masyarakat

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberi catatan khusus untuk Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberi catatan khusus untuk Pemilu 2024. Menurut dia, ajang pesta demokrasi lima tahunan itu dinamis dan strategis sebab rakyat diminta memilih wakil rakyat dan pemimpinnya dalam waktu bersamaan.

"Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi yang sangat penting, dinamis, dan stragis. Penting karena Pemilu tersebut akan menetapkan para anggota legislatif dan eksekutif secara bersamaan. Karena itu, tidak heran kalau pelaksanaannya sangat dinamis," kata Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (17/5/2023).

Pria yang kerap disapa Zulhas ini meyakini, banyak calon yang sangat kompetitif untuk Pemilu 2024. Mereka yang terpilih adalah penentu nasib bangsa untuk perjalanan bangsa Indonesia 5 bahkan 10 tahun ke depan.

"Jadi ini sangat strategis karena akan sangat menentukan. Lihat saja, para calon legislatif hari ini sudah ramai yang mendaftar di berbagai partai. Begitu juga dengan calon presiden dan wakil presiden sudah banyak dimunculkan," ujar pria yang kini menjabat sebagai Menteri Perdagangan ini.

Ketua Umum PAN ini meyakini, di negara demokrasi, fenomena kontestasi adalah hal yang lumrah. Sebab, setiap orang berhak untuk memilih dan dipilih. Semua orang sama di mata hukum dan pemerintahan.

"Jadi wajar jika mereka yang berminat dan punya talenta politik ikut meramaikan bursa kepemimpinan dalam pemilu tersebut," ungkap Zulhas.

Dia percaya, Pemilu 2024 akan berkualitas. Para pemimpin yang terpilih dipastikan dapat melanjutkan pembangunan dan melengkapi capaian-capaian yang telah diperoleh selama ini.

"Pemilu itu harus teduh. Santai dan gembira. Hindari ketegangan dan potensi gesekan di tengah masyarakat. Karena, pemilu adalah milik semua," tandas Zulhas.

2 dari 2 halaman

PAN Masih Bimbang, Pilih Ganjar Pranowo Atau Prabowo?

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin mengatakan partainya masih mempertimbangkan untuk mendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto di Pilpres 2024. 

Sebelumnya, kata Fikri, partainya akan mencalonkan Ganjar Pranowo jika PDIP tak mengusung Gubernur Jawa Tengah itu. Namun kini PAN menghitung ulang dukungan siapa calon presiden yang akan diusungnya setelah PDIP mencalonkan Ganjar Pranowo.

"Sejak Ganjar diumumkan PDIP sebagai capres, kita mengkaji ulang peta pertarungannya. Karena skenario yang dulu Ganjar tak dicalonkan PDIP, ternyata faktanya lain," ujar Fikri, Selasa (16/5/2023).

Fikri mengatakan PAN juga mempertimbangkan Menteri Pertahanan dan Ketum dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang mencalonkan diri dalam Pilpres 2024.

"Setelah itu, kita berhitung ulang siapa calonnya. Nah, posisi PAN saat ini sedang dan masih mempertimbangkan potensi antara Ganjar dan Prabowo," tuturnya.

Fikri mengatakan, pihaknya akan mendukung Ganjar dengan dua kondisi. Pertama, orang nomor satu di Jawa Tengah itu tak dicalonkan PDIP. Kedua, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi Partai Golkar dan PPP tetap solid hingga terdaftar di capres 2024 di KPU nanti.

"Ya, makanya (sekarang) lagi kita hitung tingkat kemenangannya antara dukung Ganjar atau Prabowo. Itu pun belum fix," kata dia.

Saat singgung soal bisik-bisik Presiden Jokowi kepada elite politik partai, Fikri mengaku belum ada kabar. Namun, dia mendengar nama Ganjar dan Prabowo sering disebut-sebut.

"Sampai saat ini kita belum mendengar bisikan itu. Yang ada selama ini, ya, yang beredar itu antara Ganjar dan Prabowo," ucapnya.