Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir hadir dalam silaturami akbar pengurus dan kader Nadhlatul Ulama (NU) se-Sumatera Utara dalam rangka 1 Abad NU di Pesanten Musthafawiyah, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (18/5/2023).
Erick hadir bersama Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Ada pula Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah.
Baca Juga
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Pada kesempatan ini, Pemimpin Pondok Pesantren Musthafawiyah KH Musthafa Bakri Nasution mendoakan agar Erick Thohir diberi kesempatan untuk dapat berbakti lebih besar lagi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Advertisement
"Hormat kami kepada Bapak Erick Thohir, Menteri BUMN, yang sangat berkhidmat kepada NU. Semoga takdir terbaik, Allah berikan kepada Bapak Erick agar dapat berbakti lebih besar lagi kepada NKRI, dan semakin berkhidmat kepada NU," kata KH Musthafa Bakri dalam keterangan tertulis, Kamis (18/5/2023).
Selain itu, pada kegiatan ini juga dilangsungkan pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KAMUS, dan Pelantikan Pengurus Wilayah NU Sumatera Utara di Lapangan Merah, Ponpes Musthafawiyah, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Gus Yahya: Erick Thohir Tak Ragu Jadi Keluarga Besar NU
Sementara itu, Gus Yahya juga mengakui dukungan yang diberikan Erick selama ini terhadap NU. Bahkan, kata dia hanya ada dua orang menteri di Kabinet Indonesia Maju yang tidak ragu menjadi keluarga besar Barisan Serba Guna NU (Banser).
"Yang pertama, Menteri Agama (Yaqut Cholil Qoumas), dan Menteri BUMN (Erick Thohir). Sementara itu, NU juga sudah bekerjasama dengan hampir semua kementerian," ujar Gus Yahya.
Sebagai informasi, Musthafawiyah dikenal sebagai Pondok Pesantren (Ponpes) yang berpengaruh kuat terhadap pengembangan Nahdlatul Ulama (NU) di Sumatera. Ponpes ini, berdiri pada 1912 atau 111 tahun lalu.
Â
Advertisement