Sukses

LSI Denny JA: Suara Pendukung Ganjar Lari ke Prabowo Subianto

Peneliti Senior dari LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkap sejumlah alasan, mengapa Prabowo Subianto bisa melanggeng ke putaran kedua Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Senior dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkap sejumlah alasan, mengapa Prabowo Subianto bisa melanggeng ke putaran kedua Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Menurut penelitian lembaganya, tercatat ada empat alasan mengapa hal itu terjadi.

"Kita menemukan 4 alasan mengapa Prabowo unggul ketimbang Anies dan Ganjar, alasan pertama dari riset yang kita temukan, mayoritas responden inginkan calon presiden (capres) strong leader dan mampu tumbuhkan ekonomi," kata Adjie saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Adjie menjelaskan, strong leader menjadi kebutuhan sebab Indonesia dalam tiga tahun terakhir terjadi Covid-19 yang kemudian memporak-poranda isu ekonomi yang berakibat ekonomi masyarakat makin sulit.

"Karena itu kebutuhan publik terhadap pemimpin yang strong leader untuk menumbuhkan ekonomi makin tinggi. Sekarang dari tiga capres itu siapa sosoknya? Dari data kita memang nama yang muncul adalah Prabowo Subianto," ujar Adjie.

Alasan kedua, lanjut dia, adalah alasan limpahan suara yang turun dari Ganjar Pranowo. Berdasarkan data lembaganya, dukungan terhadap Ganjar sebagai capres ada tren penurunan pada periode survei sebelumnya.

Limpahan suara tersebut pada survei kali ini berpindah dan dari hasil cross step yang dilakukan arahnya secara mayoritas kepada Prabowo Subianto.

"Mengapa ke Prabowo? Karena karakter Prabowo lebih nasionalis daripada Anies. Makanya cenderung ke Prabowo yang dinilai lebih memiliki karakter nasionalis," kata Adjie.

2 dari 3 halaman

Karakter Prabowo di Pemerintahan Kian Terbukti

Dia menambahkan, alasan ketiga adalah karakter Prabowo di pemerintahan yang kian terbukti sebagai menteri pertahanan. Setelah sebelumnya sebanyak dua kali Prabowo ikut Pilpres 2014 dan 2019 publik menilai dirinya memiliki kekurangan karena tidak pernah memangku jabatan di tingkat eksekutif.

Namun pada nanti 2024, kekurangan itu sudah menjadi pembuktian sebab Prabowo sudah membuktikan kinerjanya sebagai menteri pertahanan.

"Dulu Prabowo tokoh yang kuat dalam gagasan tapi lemah dalam aspek teknis. Ini citra yang membuatnya lemah ketimbang Jokowi, karena Jokowi pernah jabat sebagai walikota dan gubernur. Tapi kemudian pasca 2019 Prabowo masuk ke pemerintahan dan menjadi sosok yang membuktikan dan berpengalaman jadi nanti 2024 dia sudah dikenal sebagai tokoh insider di dalam pemerintah,” urai Ajie.

Terakhir atah alasan keempat, Prabowo dilihat sebagai tokoh yang mampu diterima berbagai spektrum politik yang beragam tapi kalau dipetakan dua sisi yakni Islam dan Nasionalis maka Prabowo bisa kepada keduanya.

"Saat ini Prabowo ada kecendrungan ke tengah dan saat dia membangun citra itu, dia dinilai sebagai tokoh yang dapat diterima di berbagai kalangan spektrum berbeda," tutur dia.

 

3 dari 3 halaman

Elektabilitas Prabowo Tertinggi

Hhasil survei terbaru LSI Denny JA, ada tiga calon presiden yang digadang akan maju ke dalam kontestasi pesta demokrasi, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, nama Prabowo Subianto menjadi yang paling unggul.

"Prabowo berada di urutan pertama dengan hasil 33,9 persen. Kemudian disusul oleh Ganjar Pranowo dengan perolehan suara responden sebesar 31,9 persen dan terakhir adalah Anies Baswedan dengan perolehan 20,8 persen. Hasil ini memiliki responden yang tidak menjawab sebesar 13,4 persen," tandas Adjie.

Metodologi survei menggunakan multi-stage random sampling, dengan total responden sebesar 1200 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatal muka dan menggunakan kuesioner.

Sedangkan untuk margin of error, diketahui sebedar +/- 2,9 persen. Kemudian, rentang waktu dilakukan survei ini adalah 3-14 Mei 2023.