Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, bakal calon presiden atau capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan sempat menceritakan perjalanannya menemui masyarakat atau yang ia sebut sebagai tirakat selama bulan Ramadhan lalu.
Menurut Anies, ia sengaja berkeliling untuk mendengar aspirasi masyarakat di daerah.
Baca Juga
"Jadi di bulan Ramadhan kemarin saya melakukan perjalanan yang saya sebut dengan tirakat. Tirakat itu bukan tirakatan ya. Tirakat ini adalah sebuah perjalanan untuk mendengar menyerap untuk merasakan suasana terkini yang ada di masyarakat kita," kata Anies, pada acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan, di Tennis Indoor Senayan, Minggu 21 Mei 2023.
Advertisement
Namun kemudian, Anies mengaku, kegiatannya bertemu masyarakat pada bulan Ramadhan lalu, sengaja tidak dipamerkan di sosial media.
Anies bahkan juga menyinggung bahwa ia tidak berlari dan selfie dengan masyarakat hanya untuk diunggah di media sosial (medsos).
"Saya temui mereka bukan untuk selfie dan diposting di pagi hari. Bukan, saya bukan lari-lari untuk posting foto," kata Anies.
Diketahui, sosok yang suka lari dan menyapa warganya adalah bakal capres Ganjar Pranowo. Sebab, saat berkunjung di Manado beberapa hari lalu, Ganjar pun menyempatkan berolahraga sesekali lari kemudian jalan santai.
Terkait hal tersebut, Ganjar hanya menjawab dengan santai saja soal sindiran Anies Baswedan.
"Lha ya foto di-upload saja kalau punya IG (Instagram)," kata Ganjar, Senin 22 Mei 2023.
Berikut sederet fakta terkait Anies sindir Ganjar yang hobi lari-lari untuk diposting di media sosial dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Sindir Bukan Lari-lari untuk Posting Foto
Bakal Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menceritakan perjalanannya menemui masyarakat atau yang ia sebut sebagai tirakat selama bulan Ramadhan lalu. Menurut Anies, ia sengaja berkeliling untuk mendengar aspirasi masyarakat di daerah.
"Jadi di bulan Ramadhan kemarin saya melakukan perjalanan yang saya sebut dengan tirakat. Tirakat itu bukan tirakatan ya. Tirakat ini adalah sebuah perjalanan untuk mendengar menyerap untuk merasakan suasana terkini yang ada di masyarakat kita," kata Anies, pada acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan, di Tennis Indoor Senayan, Minggu 21 Mei 2023.
Anies juga menyebut, kegiatannya bertemu masyarakat pada bulan Ramadhan lalu, sengaja tidak dipamerkan di sosial media. Ia juga menyinggung bahwa ia tidak berlari dan selfie dengan masyarakat hanya untuk diunggah di sosial media.
"Saya temui mereka bukan untuk selfie dan diposting di pagi hari. Bukan, saya bukan lari-lari untuk posting foto," kata Anies.
Anies mengaku berkeliling daerah menemui masyarakat tanpa diikuti media dan tim besar. Menurutnya, ia sengaja datang sendiri agar masyarakat bisa cerita dengan lepas.
"Saya datang ke banyak tempat tanpa kamera, tanpa media, tanpa ditemani siapa-siapa. Seringkali saya hanya datang sendirian, lalu masuk ke suatu tempat, masuk ke sebuah warung tahu-tahu yang punya warung ngelihatin aja. Ini seperti kenal tapi siapa gitu. Karena kan di pelosok, jadi nyapa juga belum tentu berani. Saya ngobrol dengan masyarakat saya mendengar cerita mereka," jelas Anies.
Â
Advertisement
2. Ganjar Pranowo Jawab Santai
Diketahui, sosok yang suka lari dan menyapa warganya adalah bacapres Ganjar Pranowo.
Bahkan, saat berkunjung di Manado beberapa hari lalu, Ganjar pun menyempatkan berolahraga sesekali lari kemudian jalan santai.
Terkait hal tersebut, Ganjar hanya menjawab dengan santai saja soal sindiran Anies Baswedan.
"Lha ya foto di-upload saja kalau punya IG (Instagram)," kata Ganjar, Senin 22 Mei 2023.
Â
3. PDIP Beri Balasan Pedas
Sementara itu, PDI Perjuangan membalas sindiran bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan terhadap sosok yang sengaja joging untuk bertemu masyarakat kemudian di-upload di media sosial.
Sosok yang disentil oleh Anies Baswedan itu diduga kuat adalah bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan Ganjar Pranowo merupakan sosok mengakar ke bawah dengan prestasi dan kinerja yang baik.
"Ya dijawab saja, politik ini kan harus mengenal seluruh masyarakat Indonesia, bagaimana seluruh kulturnya, kehidupannya. Bagaimana mata pencariannya, aspirasinya, dan ciri dari PDIP adalah pemimpin itu mengakar ke bawah dengan prestasi dengan kinerja yang baik," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin 22 Mei 2023.
Hasto tidak mempermasalahkan kritik yang dilontarkan oleh Anies. Tetapi, ia mengatakan, kultural kepemimpinan PDIP adalah sosok yang mengakar ke bawah. Bukan mengakar kepada politik identitas.
"Sehingga kritik tentu hal-hal yang bebas disampaikan dalam sistem demokrasi kita, tetapi kultur kepemimpinan yang dibangun PDIP adalah kultur kepemimpinan yang berakar ke bawah, bukan berakar ke elite. Apalagi berakar pada politik identitas, itu bukan PDIP," tegasnya.
Advertisement