Sukses

Terbuka Kolaborasi Dengan Kiai NU, PAN: Ayo Kita Jaga Keutuhan NKRI

Gus Qodir mengatakan, peran santri sangat penting dalam sejarah perjuangan nasional. Karena itu, ia dan PAN berjuang di arena politik untuk memperjuangkan hak rakyat dan rakyat.

Liputan6.com, Jakarta Partai Amanat Nasional (PAN) semakin berpikiran terbuka. PAN telah mengubah dirinya dari partai ideologis menjadi Islam dengan terlibat dalam multi-segmentasi dan terbuka untuk semua lapisan masyarakat.

Mulai dari pengusaha, seniman, generasi milenial hingga kelompok mahasiswa semuanya bergabung bersama PAN dalam pembangunan Indonesia. 

Salah satu tokoh santri yang pernah berjuang bersama PAN adalah Ahmad Abdul Qodir, pengurus Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jaelani Rangkang, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. 

Gus Qodir mengatakan, peran santri sangat penting dalam sejarah perjuangan nasional. Karena itu, ia dan PAN berjuang di arena politik untuk memperjuangkan hak rakyat dan rakyat. 

“Karena kita tahu, kalau Santri ini mempunyai tanggungjawab yang besar dan utama yaitu menjaga keutuhan NKRI,” ujarnya.

Saat ini Gus Qodir menjabat sebagai Dewan Pakar DPD PAN Kabupaten Probolinggo. Ini membuktikan dia tidak main politik karena saat ini memegang jabatan penting di Probolinggo.

 

2 dari 2 halaman

Punya 3 Ribu Santri

Meski aktif berpolitik, Gus Qodir tetap tidak melupakan pesantrennya. Gus Qodir diketahui memiliki 3.000 santri di pesantrennya di Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Bahkan hingga saat ini, Gus Qodir aktif membaca Kitab Kuning dan mengajar murid-muridnya. Menurutnya, menjadi santri tidak selalu berarti menjadi kiai dan ulama. Namun, banyak juga mahasiswa yang menjadi politikus. 

"Karena semuanya sama-sama demi kemaslahatan bangsa dan negara,” pungkas Gus Qodir.

 

Video Terkini