Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (Wasekjen PA) 212 Novel Bamukmin mengaku tidak menutup kemungkinan akan mendukung bakal calon presiden atau bakal capres Ganjar Pranowo. Namun, dia memberikan syarat asalkan nantinya Ganjar Pranowo berani membongkar kasus KM50.
"Prinsipnya saya pribadi dukung capres mana pun selama ia berani membongkar dan memperjuangkan kasus KM50 termasuk Anies Baswedan dan Ganjar," ujar Novel Bamukmin melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/6/2023).
Lalu, lanjut dia, dukungan bagi Ganjar dari PA 212 juga bisa diberikan asalkan tidak melanjutkan kesalahan di pemerintahan sebelumnya yang mengkriminalisasi ulama dan juga mendukung penista agama.
Advertisement
"Kalau Ganjar bertobat mengakui kesalahannya, tidak mengkriminalisasi ulama, dan tidak mendukung penista agama serta berani menangkap para penista agama dan juga tidak tunduk kepada oligarki, maka bisa saja saya pilih Ganjar bahkan umat Islam yang benar pasti pilih Ganjar," terang Novel.
Novel pun menyerukan umat Islam tidak tertipu dengan label partai Islam yang namun malah mendukung penista agama.
"Buat saya tidak mau tertipu oleh simbol karna partai Islam malah dukung penista agama dan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Begitu juga jangan tertipu dengan label ulama karena ada ulama jahat," tegas dia.
Â
Perindo Resmi Jalin Kerja Sama dengan PDIP, Hary Tanoe Ungkap Alasannya
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo mengungkap alasan mengapa akhirnya bekerjasama dengan PDI Perjuangan di Pemilu 2024. Salah satu alasan utamanya adalah sosok yang diusung PDIP Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah itu dinilai sebagai sosok yang diterima masyarakat. Serta sosok yang mampu melanjutkan pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Figur capresnya, itu yang penting, bapak Ganjar Pranowo adalah figur yang kita tahu sangat diterima masyarakat, masih muda dan yang paling penting memiliki komitmen untuk melanjutkan pembangunan apa yang sudah baik yang kita lihat pada hari ini," ujar Hary Tanoe usai menandatangani MoU kerjasama politik dengan PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat 9 Juni 2023.
Salah satu yang menjadi keyakinan Hary adalah pernyataan Ganjar akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
"Termasuk yang tadi disebut di dalam pidato beliau itu IKN dan sebagainya. Jadi membangun suatu negara tentunya kontinuitas itu penting sekali," ucap Hary.
Â
Advertisement
Miliki Kesamaan Filosofis Ideologi
Perindo bekerjasama dengan PDIP juga karena partai berlambang banteng itu satu-satunya yang sudah punya kepastian mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
PDIP memiliki kursi yang cukup untuk mengusung sendiri karena melewati ambang batas pencalonan presiden.
"Kenapa PDI Perjuangan? Banyak orang tanya, dan sebelum tanya secara resmi di sini saya jawab, karena PDI Perjuangan adalah partai yang paling siap hari ini. Yang memenuhi threshold di atas 20 persen untuk mengusung capres, jadi ada satu kepastian untuk kita memulai suatu perjuangan," papar Hary.
Selain itu kesamaan filosofis menjadi alasan Perindo akhirnya memutuskan mendukung pencapresan Ganjar bersama PDIP.
"Tentu saja filosofi ideologinya tentunya sama. Sama-sama landasannya adalah Pancasila, berjuang untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," jelas Hary.