Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim 8 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said mendorong, agar para pihak yang berkegiatan dalam Pemilu 2024 terus membangun kerja sama dan bukan memberi sekat. Karena itu, pihaknya mengapresiasi para pihak yang memiliki inisiatif untuk menjalin silaturahmi politik.
"Kami mengapresiasi setiap inisiatif untuk membuka komunikasi dan silaturahmi antar kekuatan politik, antar tokoh-tokoh,dan di antara pemimpin politik," kata Sudirman dalam keterangan tertulis diterima, Senin (12/6/2023).
Baca Juga
Sudirman Said memastikan, KPP dibangun dengan landasan moral saling percaya dan saling menghormati. Sebab dalam berdemokrasi, tujuan utamanya adalah menjaga persatuan.
Advertisement
"Semakin banyak interaksi antar tokoh politik, meskipun berbeda pilihan, akan menyejukkan suasana bernegara. Rakyat juga akan mengapresiasi sikap terbuka dan saling menghormati itu," kata dia.
Sudirman Said menegaskan, tidak ada larangan bagi setiap partai di KPP untuk membuka komunikasi dengan partai mana pun dan tokoh siapa pun. Justru sebaliknya, setiap partai malah didorong untuk membuka komunikasi seluas mungkin.
"Seberbeda apapun, kita diikat oleh satu tujuan, yaitu memajukan kehidupan bangsa dan negara, untuk mencapai keadilan sosial," urai dia.
Sudirman Said percaya, semakin banyak interaksi terjadi, maka terbukti semakin kokoh ikatan di antara partai-partai. Khususnya bagi anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres.
AHY Masuk Radar Cawapres untuk Ganjar Pranowo
Diketahui, KPP terdiri dari tiga partai yaitu Nasdem, PKS, dan Demokrat. Ketiga partai ini sepakat mengusung mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presidennya untuk Pemilu 2024.
Namun demikian, nama dari calon pendamping Anies tidak kunjung muncul dan menimbulkan spekulatif keretakan di internal KPP. Bahkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang kuat akan dideklarasi Anies sebagai wakilnya masih belum menemukan titik terang.
Teranyar, di tengah ketidakjelasan tersebut, muncul PDI Perjuangan yang secara tegas menyebut nama AHY masuk dalam radar calon wakil presiden yang berpotensi mendampingi sosok calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo.
Di tengah kabar tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto diam-diam melakukan pertemuan pada Minggu malam (11/6/2023). Keduanya bertemu di bilangan Blok M, Jakarta Selatan.
Pertemuan Riefky dan Hasto membahas tindak lanjut pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Tak menutup kemungkinan Demokrat dan PDIP akan bekerja sama ke depan.
"Ini menindaklanjuti tawaran kerja sama dan ajakan pertemuan Mbak Puan-AHY oleh Hasto dan respons Sekjen Demokrat. Membahas rencana pertemuan dan kemungkinan kerja sama ke depan," ungkap Herzaky.
Advertisement