Liputan6.com, Jakarta Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memprediksi Pemilu 2024 akan tetap diwarnai dengan politik identitas. Karena itu, dia meminta kader PDIPÂ di NTB untuk melawan dengan memaparkan program keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan gagasan pembangunan.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri konsolidasi DPD PDIP NTB di Kota Mataram, Minggu (18/6/2023). Hadir juga Ketua DPP PDIP Sri Rahayu dan I Made Urip, serta Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat.
"Kompetisinya juga akan keras. Dan, tadi disampaikan, ya, politik identitas akan menguat. Setidaknya akan dipakai lagilah. Maka, bapak, ibu, ya, mesti masuk dengan cara yang lebih elegan," kata Ganjar saat memberikan arahan.
Advertisement
Dia meyakini, 96 persen pengurus DPD, DPC, PAC, Ranting, dan Anak Ranting yang ada di lokasi memiliki nilai keagamaan yang kuat.
"Yang pakai baju merah pun saya kira juga santri. Juga ngaji sama. Ceramah agama pinter," kata Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah ini melihat pemuka masyarakat dan organisasi massa yang ada di NTB belum menentukan sikap. Dia meminta struktur Partai mengambil kesempatan dengan meraih suara kelompok tersebut.
"Caranya macam-macam tadi. Segmentasinya sekarang ada. Yang tua-tua, usianya kayak Pak Rachmat gitu, ya. Sambil ngobrol, ngopi, pengajian, diajak selesai. Yang anak muda ini beda pendekatannya," kata Ganjar Pranowo.
Â
Menarasikan Pembangunan Era Presiden Jokowi
Menurut Ganjar, perlu juga struktur partai menarasikan pembangunan era Presiden Jokowi.
DPP PDIP, lanjut Ganjar, perlu menyusun pakem agar narasi itu bisa disampaikan pengurus di bawahnya kepada masyarakat.
"Pak Rachmat, teman-teman bupati, kirim saja apa yang ada di masyarakat, ini yang terjadi, bagaimana menjembatani, dan berkomunikasi. Nanti kami buatkan, kami tes. Apakah komunikasi kita cukup berhasil," pungkasnya.
Advertisement