Sukses

Kedekatan dengan NU Jadi Faktor Warga Nahdliyin Dukung Erick Thohir Jadi Cawapres 2024

Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi mengatakan, meski Erick Thohir sudah mendapatkan dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN), dukungan dari NU sangat mempengaruhi elektabilitas di bursa cawapres.

 

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi mengatakan, meski Erick Thohir sudah mendapatkan dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN), dukungan dari NU sangat mempengaruhi elektabilitas di bursa cawapres 2024. 

"Kedekatan dengan NU juga bisa menjadi faktor pendorong dukungan warga Nahdliyin," kata Ade, dalam keterangan tertulis Rabu (12/7/2023).

Posisi Erick Thohir yang bukan dari kader partai politik (parpol) dapat memberikan kemudahan bagi anggota kehornmatan Banser NU tersebut untuk memperlebar dukungan. Erick Thohir mudah meraih dukungan dari kelompok masyarakat manapun karena posisinya yang netral dan independen.

Erick Thohir juga mampu meningkatkan akseptabilitas politiknya di berbagai kalangan baik di elit politik ataupun masyarakat. Karena Ade menilai Erick Thohir sosok cawapres yang bersih tanpa intervensi dari siapapun.

Artinya, Erick Thohir merupakan figur pemimpin yang tidak memiliki kepentingan pribadi ataupun kepentingan suatu kelompok tertentu. Maka dari itu, Ade melihat Erick Thohir merupakan sosok yang paling kompeten untuk menjadi cawapres di Pilpres 2024.

"Posisi Erick Thohir yang bukan kader parpol membuatnya leluasa untuk memperluas dukungan dan meningkatkan akseptabilitas politiknya di berbagai segmen politik maupun pemilih," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Survei LSI

Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI). Erick Thohir unggul pada semua simulasi dari 24, 12, dan 7 nama.

Dalam simulasi 24 nama, Erick Thohir paling banyak dipilih sebagai bakal cawapres sebanyak 14,3 persen. Kemudian Ridwan Kamil 13,5 persen, Mahfud Md 9,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 9,5 persen, Sandiaga Uno 8,9 persen, Gibran Rakabuming Raka 7,6 persen, dan nama lainnya lebih rendah.

"Untuk pilihan wakil presiden secara individu, ini yang menarik pada Juli ini biasanya Erick Thohir tidak nomor satu kan dipilih masyarakat. Nah sekarang dalam survei LSI untuk pertama kalinya menduduki posisi pertama untuk pilihan calon wakil presiden versi masyarakat, diikuti oleh nama lama yaitu Ridwan Kamil, baru Mahfud MD, AHY, ini kalau 24 nama semi terbuka," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam paparan surveinya, Selasa (11/7).

Dikerucutkan menjadi 12 nama, Ketua Umum PSSI itu paling banyak dipilih sebagai cawapres dengan angka 18,5 persen. Disusul, Ridwan Kamil 16,6 persen, Sandiaga Uno 11 persen, AHY 10 persen, dan Gibran 9 persen.

Begitu pula dalam simulasi 7 nama, Erick Thohir 21,2 persen paling banyak dipilih sebagai calon wakil presiden. Lalu, Ridwan Kamil 19,6 persen, Sandiaga 17,5 persen, AHY 10,8 persen, Khofifah 6,4 persen, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 5,7 persen dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar 1,6 persen.

Survei tersebut dilakukan pada 1-8 Juli 2023. Pemilihan sampel survei LSI dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), dengan teknik RDD sampel sebanyak 1242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.