Sukses

Anies Baswedan Jawab soal Tudingan Anti Pluralisme: Saya Doakan Mereka Dapat Umur Panjang

Bakal Calon Presiden yang akan diusung Koalisi Perubahan di Pemilu 2024 Anies Baswedan menjawab isu bahwa dirinya sering dilabeli anti pluralisme. Isu tersebut melekat kepada Anies sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Liputan6.com, Jakarta Bakal Calon Presiden yang akan diusung Koalisi Perubahan di Pemilu 2024 Anies Baswedan menjawab isu bahwa dirinya sering dilabeli anti pluralisme. Isu tersebut melekat kepada Anies sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Dia menuturkan, ketika ada yang melabelinya, hanya bisa dijawab dengan kenyataan. Anies Baswedan menganalogikan sebagai air minum, kemudian ada orang yang menyebutnya sebagai air keras.

Ia tunjukan langsung dengan meminum air tersebut untuk membuktikan tuduhan tersebut.

"Ketika ada pelabelan, saya cenderung untuk tidak menjawab dengan kata-kata, tapi cenderung untuk menjawab dengan kenyataan," kata Anies di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (20/7).

Dia mengaku telah membuktinya selama memimpin DKI Jakarta. Ketika tuduhan itu ramai pada 2016-2017 lalu, ia mendoakan pihak-pihak yang melabelinya berumur panjang.

"Jadi ketika tuduhan itu begitu besar disampaikan di 2016-2017 saya berdoa semua mereka dapat umur panjang, untuk menunjukkan apakah Jakarta jadi kota yang tidak menghormati kemajemukan, diskriminatif pada minoritas. Yang terjadi Jakarta memberikan ruang pada seluruh unsur di kota ini," jelas Anies.

Dia mencontohkan, di Jakarta punya rumah ibadah terbesar. Masyarakat Nasrani merayakan Natal dengan ada christmas carol di jalan seperti umat muslim menggelar takbiran.

"Ruang untuk berekspresi untuk semua kelompok masyarakat diberikan," kata Anies.

 

2 dari 2 halaman

Survei IPWS: Elektabilitas Prabowo Tertinggi Kalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Lembaga penelitian Ipang Wahid Stratejik (IPWS) merilis hasil surveinya, yang salah satunya memotret sejumlah tokoh yang digadang-gadang menjadi calon presiden di Pemilu 2024.

Hasilnya, nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berhasil berada di posisi teratas jika diadu dengan dua nama lainnya, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo dan Bakal calon presiden dari NasDem Anies Baswedan.

"Capres dari Partai Gerindra ini memiliki elektabilitas sebesar 36,9 persen. Posisi berikutnya diikuti oleh capres dari PDI-Perjuangan, Ganjar Pranowo, yangmemiliki angka elektoral sebesar 36,6 persen. Sementara, bakal capres Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan, mengekor di urutan ketiga dengan angka elektoral 26,5 persen," kata Peneliti IPWS Arifki Chaniago dalam keterangannya, Rabu (19/7/2023).

Dia menuturkan, menjelaskan bahwa naiknya elektabilitas Prabowo Subianto tidak lepas dari dukungan Presiden Joko Widodo. Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi mempersepsikan Prabowo Subianto sebagai tokoh yang dinilai layak sebagai penerus.

Dukungan ini menjadi keuntungan bagi Prabowo mengingat Presiden Jokowi memiliki citra positif dengan kepuasan publik sebesar 80 persen. Ini secara tidak langsung turut menjadi potensi yang meningkatkan elektabilitas Prabowo.

"Sebagai menteri pertahanan, Pak Prabowo telah membuktikan kemampuannya dalam menangani hal-hal strategis. Dukungan yang diberikan presiden kepada Pak Prabowo berdampak besar terhadap elektabilitasnya. Jika Pak Prabowo mampu menarik dukungan masyarakat yang senang dengan kinerja Pak Jokowi, maka peluang di pemilihan presiden 2024 sangat besar," ungkap Arifki.

Adapun, survei ini berbasis daring dan dilakukan pada periode 26 juni-2 juli 2023. Jumlah sampel sebanyak 1.429 responden yang tersebar di 30 Provinsi di Indonesia.

Metodologi yang digunakan adalah Non-probability sampling (incidental sampling) dengan margin of error ± 2.90%.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com