Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo telah mengerucut menjadi lima nama.
Kelima nama itu adalah Menparekraf Sandiaga Uno, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek berharap, wakil dari PPP yang dapat terpilih menjadi pendamping Ganjar.
Advertisement
“Dari PPP Kepala Bappilu Sandiaga Uno, tentu kami berharap Pak Sandiaga Uno dipilih jadi cawapres,” kata Awiek saat dikonfirmasi, Senin (24/7/2023).
Awiek menilai, sangat baik bila dari 10 nama bacawapres Ganjar kini telah makin mengerucut ke lima nama.
“Bagus makin mengerucut kelima, siapa yang dipilih nanti tentu tergantung dari keputusan komunikasi ketua umum partai,” kata Awiek.
Terkait ada nama Cak Imin dan AHY di daftar tersebut, PPP mengakui masih ada upaya untuk membuka komunikasi politik dengan PKB dan Demokrat.
"Namanya komunikasi politik sebelum mendaftar ke KPU masih sah didekati-dekati boleh mendekati siapapun," kata Awiek.
Ganjar soal Cawapresnya
Bakal Calon Presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengungkap kriteria calon wakil presidennya. Ganjar tidak ingin pasangannya hanya menjadi ban serep.
"Ketika ada potensi yang sangat bagus, maka jangan jadikan sebagi ban serep, meskipun secara konstitusional seperti itu kondisinya," ujar Ganjar menyampaikan secara virtual dalam acara di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (20/7).
Pengalaman dua periode menjadi gubernur Jawa Tengah, Ganjar membagi tugas dengan wakilnya.
Ganjar pun punya pandangan sang calon wakil presiden harus energik, punya satu visi, dan bisa multi tasking
"Kita harapkan si wapres in orang yang energik, orang yang se-visi, terus orang yang bisa mengeksekusi beberapa pekerjaan," kata pria berambut putih ini.
Pembagian tugas dengan wakilnya, kata Ganjar seusai dengan janji politik kepada masyarakat. Tentu tugas tersebut juga di bawah sang presiden.
"Tentu itu setelah mendapatkan keputusan atau sesuai dengan janji politik setidaknya sesuai di bawah perintah presidennya, sehingga seorang wapres dioptimalkan fungsinya jangan sebagai ban serep," ujar Ganjar.
Ganjar mengakui idealnya cawapres punya kompetensi di bidang ekonomi. Apabila tidak, tentunya si presiden akan membentuk tim ekonomi yang handal. Seperti pengalaman Presiden Joko Widodo.
"Ketika seoang wapres adalah seorang ekonom yang hebat, pengalaman bisnis yang hebat itu akan sangat membantu, tapi seandainya tidak, jalan yang berikutnya tim ekonomi yang kuat di era Pak Jokowi ini sudah keliatan anggota tim ekonomi pak Jokowi yanng cukup kuat dan itulah yang digunakan sebagai tim untuk melakukan itu sekaligus mempercepat itu," tutup Ganjar.
Advertisement