Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani merespons pernyataan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia yang menyebut semua bakal calon presiden (capres) harus bersikap baik kepada Presiden Jokowi (Jokowi). Menurut Kamhar, yang mesti diutamakan para capres justru rakyat sebagai penentu utama, bukan Presiden.
"Sebagai pembantu Presiden, bisa dipahami jika Bahlil memberi pernyataan seperti itu. Namun tentunya Koalisi Perubahan juga memiliki pandangan sendiri," kata Kamhar kepada wartawan, Senin (24/7/2023).
Baca Juga
"Bagi kami yang mesti dilayani dan yang menjadi penentu utama untuk diutamakan adalah rakyat. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itu yang menjadi imperatif," sambungnya.
Advertisement
Kamhar memandang, ada banyak perlambatan bahkan kemuduran di berbagai sektor. Namun, pihaknya juga tak menutup mata untuk beberapa capaian pemerintah.
Dia menuturkan, agenda perubahan dan perbaikan yang dipresentasikan Koalisi Perubahan terkandung empat hal. Pertama, kebijakan pemerintah yang sekarang yang dianggap sudah baik dan relevan akan dilanjutkan dan ditingkatkan.
Kedua, kebijakan yang dianggap kurang pas, akan dikoreksi. Ketiga, lanjut Kamhar, kebijakan yang tidak tepat akan dihentikan.
"Keempat, merumuskan bersama-sama hal-hal baru yang dianggap tepat dan diperlukan untuk kedepannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengingatkan semua capres yang ingin menang agar bersikap baik kepada Presiden Jokowi (Jokowi). Dia menyinggung risiko yang akan ditanggung para capres jika berbeda pandangan dengan Jokowi.
"Saran saya ke capres, manfaatkan peluang itu, baik-baik lah kalian ke pak Jokowi. Kalau mau berbeda, risikonya kalian tahu," kata Bahlil dalam konferensi pers hasil Survei Indikator Politik secara virtual Minggu 23 Juli 2023.
Masih Punya Pengaruh Kuat
Menurutnya, mantan Wali Kota Solo tersebut masih punya pengaruh yang kuat. Alasannya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi tinggi.
"Menurut saya itu cukup memberikan pandangan bahwa pengaruh pak Jokowi cukup kuat karena orang yang puas banyak. Jadi kalau sekarang ada capres yang tidak mau bersama dengan pak Jokowi atau berbeda, risikonya sudah tahu. Saya percaya pak Jokowi dicintai rakyat," tuturnya.
Bahlil mencontohkan elektabilitas Partai Gerindra dan Prabowo Subianto yang naik. Menurutnya, hal itu terjadi karena bergabung dengan Jokowi.
"Buktinya Gerindra Pak Prabowo dulu survei-nya gak sebagus itu, ikut Pak Jokowi, program kunker, semua alhamdulillah naik," pungkasnya.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement