Sukses

5 Hasil Survei Terkini Capres Jelang Pilpres 2024, Siapa Unggul Prabowo, Ganjar, atau Anies?

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Salah satu surveinya terkait calon presiden atau capres.

Liputan6.com, Jakarta - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Salah satu surveinya terkait calon presiden atau capres. Di mana, mayoritas publik menilai gaya kepemimpinan Joko Widodo atau Jokowi harus menjadi tolok ukur pemimpin selanjutnya.

Menurut Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, gaya kepemimpinan Jokowi memengaruhi penilaian masyarakat terhadap capres selanjutnya. Pasalnya, sebanyak 63 persen publik menilai presiden ke depan harus sejalan dengan Jokowi.

"Mayoritas publik (63,4 persen) setuju dan sangat setuju bahwa presiden selanjutnya harus sejalan dengan Presiden Joko Widodo," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda’ secara virtual, Minggu 23 Juli 2023.

Sementara itu, terkait elektabilitas, capres Prabowo Subianto berada di posisi teratas. Elektabilitas Prabowo mengalahkan bakal capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

"Dalam simulasi 3 nama capres survei terbaru IPI, Prabowo Subianto meraih elektabilitas 36,8 persen, Ganjar Pranowo 35,7 persen, Anies Baswedan 21,5 persen. Sedangkan tidak jawab 6,1 persen," papar Burhanuddin.

Responden diberi pertanyaan 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?'.

"Jadi sampai 3 nama perbedaan Ganjar dan Prabowo Subianto masih neck to neck meskipun Prabowo unggul tapi keunggulannya tipis. Dan Anies di peringkat ketiga 21,5 persen selisih kurang lebih 14 persen dibanding Ganjar," kata dia.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei tersebut dalam kurun waktu 20-24 Juni 2023. Adapun metode yang digunakan dalam survei ini yaitu multistage random sampling.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilu atau sudah berusia di atas 17 tahun. Sementara itu, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.

Survei dilakukan pada 20 - 24 Juni 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Metode yang digunakan dalam survei ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekira 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpili. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan yang berarti.

Berikut sederet hasil survei terkini yang dirilis Indikator Politik Indonesia terkait capres pada Pilpres 2024 dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 6 halaman

1. Sebanyak 63 Persen Publik Sepakat Presiden 2024 Harus Sejalan dengan Jokowi

Kontestasi jelang pesta demokrasi tahun depan masih berlangsung dinamis. Namun, temuan terbaru Indikator Politik Indonesia, mayoritas publik menilai gaya kepemimpinan Joko Widodo atau Jokowi harus menjadi tolok ukur pemimpin selanjutnya.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, gaya kepemimpinan Jokowi memengaruhi penilaian masyarakat terhadap calon presiden selanjutnya. Pasalnya, sebanyak 63 persen publik menilai presiden ke depan harus sejalan dengan Jokowi.

"Mayoritas publik (63,4 persen) setuju dan sangat setuju bahwa presiden selanjutnya harus sejalan dengan Presiden Joko Widodo," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda’ secara virtual, Minggu 23 Juli 2023.

Survei Indikator dilakukan dalam rentang 20-24 Juni 2024, menempatkan 1.220 orang dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Menurut Burhanuddin, penilaian tersebut menjadikan presiden ke depan harus mampu melanjutkan apa yang sudah dilakukan Jokowi.

 

3 dari 6 halaman

2. Mayoritas Pemilih Jokowi Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Kemudian, Indikator Politik Indonesia mendapati mayoritas pendukung Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 lebih mendukung Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.

Dari hasil survei yang dirilis, Ganjar Pranowo mendapatkan suara 49,3 dari para basis massa Jokowi-Ma'ruf Amin. Burhanuddin Muhtadi mengatakan suara dukungan terhadap Ganjar Pranowo memang sempat menurun dari basis pemilih Jokowi - Ma'ruf Amin pada April 2023.

Dia menilai itu merupakan efek batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

"Tetapi saat itu pemilih Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin tidak lari ke yang lain. Ketika akhirnya Ganjar dapat tiket dari PDI-Perjuangan, basis pemilih Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf mulai pulih lagi," kata Burhanuddin.

Sementara itu, pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin memang sebagian mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Namun, jumlahnya tidak begitu signifikan yakni hanya 28,5. Hal itu juga tidak terlepas dari adanya endorsement Presiden Jokowi kepada Prabowo beberapa waktu lalu.

"Nah kalau kita lihat memang ada buktinya, awalnya Pak Prabowo berada di kalangan Pak Jokowi - Kiai Ma'ruf, kan ada 55 persen pemilih Pak Jokowi - Kiai Ma'ruf hasil Pemilu 2019, itu Pak Prabowo konsisten berada di peringkat kedua," kata Burhanuddin.

Survei Indikator juga mencatat ada sebanyak 39,5 persen responden yang meyakini Ganjar Pranowo mampu melanjutkan kinerja Presiden Jokowi jika menang pada Pilpres 2024.

Sementara untuk Prabowo Subianto hanya mendapat dukungan sebanyak 33,2 persen responden. Lalu, Anies Baswedan ada sebanyak 17,4 persen yang yakin akan melanjutkan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.

Selanjutnya, survei juga mengukur soal arah dukungan Presiden Jokowi kepada para capres yang selama ini santer disebut. Hasilnya, publik menilai Ganjar Pranowo sebagai sosok yang paling didukung oleh Presiden Jokowi.

Ada sebanyak 45,2 persen responden yakin Presiden Jokowi mendukung Ganjar. Sementara Prabowo hanya 29,8 persen dan Anies 9,6 persen.

 

4 dari 6 halaman

3. Elektabilitas Prabowo 36,8 Persen, Ganjar 35,7 Persen, dan Anies 21,5 Persen

Elektabilitas bakal calon presiden Prabowo Subianto berada di posisi teratas dalam lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI). Elektabilitas Prabowo mengalahkan bakal capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dalam simulasi 3 nama capres survei terbaru IPI yang dirilis, Prabowo Subianto meraih elektabilitas 36,8 persen, Ganjar Pranowo 35,7 persen, Anies Baswedan 21,5 persen. Sedangkan tidak jawab 6,1 persen.

Responden diberi pertanyaan 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?'.

"Jadi sampai 3 nama perbedaan Ganjar dan Prabowo Subianto masih neck to neck meskipun Prabowo unggul tapi keunggulannya tipis. Dan Anies di peringkat ketiga 21,5 persen selisih kurang lebih 14 persen dibanding Ganjar," kata Burhanuddin.

Selain itu, Burhanuddin memaparkan tren basis capres menurut basis Pilpres 2019 yakni Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasilnya tren dukungan basis Jokowi paling banyak mendukung Ganjar.

Dari tren dukungan dari basis Jokowi-Ma'ruf, Ganjar Pranowo meraih 49,3 persen, Prabowo Subianto 28,5 persen, dan Anies Baswedan 14,0 persen. Sedangkan, di basis Prabowo-Sandiaga, Prabowo mendapat angka 51,6 persen, Anies Baswedan 41,0 persen, dan Ganjar Pranowo 5,9 persen.

 

5 dari 6 halaman

4. Elektabilitas Prabowo Unggul di Gen Z, Ganjar Gen X, Anies Interwar

Indikator Politik Indonesia (IPI) lalu membagi elektabilitas 3 bakal calon presiden (bacapres) berdasarkan pilihan kelompok usia. Hasilnya, Prabowo Subianto menang di kalangan Gen Z dan baby boomers, Ganjar Pranowo Gen X dan milenial, dan Anies Baswedan interwar.

"Bagaimana dengan pilihan generasi usia. Pertama, Anies Baswedan kurang mendominasi untuk semua kelompok usia, agak kuat di generasi tua. Tapi sayangnya generasi di atas 80 tahun kan dari sampelnya cuma 0,4 persen. Secara elektoral generasi tua ini sedikit," kata Burhanuddin.

Melihat rinciannya, pada hasil Gen Z usia 26 tahun ke bawah, Prabowo Subianto meraih angka 40,5 persen, Ganjar Pranowo 35,5 persen, dan Anies Baswedan 22,0 persen.

Pada Milenial usia 27-42 tahun kelahiran 1996, Prabowo Subianto mendapat angka 37,1 persen, Ganjar Pranowo 39,8 persen, dan Anies Baswedan 21,9 persen.

Selanjutnya, pada Gen X usia 43-58 tahun kelahiran 1980, Ganjar Pranowo mendapat angka 39,8 persen, Prabowo Subianto 30,2 persen, dan Anies Baswedan 23,4 persen.

Berikutnya, generasi Baby Boomers 59-79 tahun kelahiran 1980, Prabowo Subianto unggul 41,3 persen, Ganjar Pranowo 31,3 persen, dan Anies Baswedan 14,2 persen.

Selain itu, pada generasi Interwar usia 80 tahun kelahiran 1943, Anies Baswedan 52,9 persen, Prabowo Subianto 30,2 persen, dan Ganjar Pranowo 16,9 persen.

 

6 dari 6 halaman

5. Prabowo Unggul Dalam Simulasi Head to Head Lawan Ganjar

Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto unggul dalam simulasi dua nama (head to head) melawan Ganjar Pranowo. Dalam data survei indikator periode 20-24 Juni 2023, elektabilitas Prabowo mencapai angka 49,5% sedangkan Ganjar Pranowo 40,9 %.

Tren keunggulan Prabowo atas Ganjar Pranowo dalam simulasi dua nama ini menurut data indikator sudah terjadi sejak bulan April 2023, saat itu elektabilitas Prabowo 46,8% sedangkan Ganjar 40%.

Dalam simulasi dua nama melawan Anies Baswedan, Prabowo Subianto juga unggul. Elektabilitas Prabowo mencapai 56,2% jauh meninggalkan Anies Baswedan yang trennya terus menurun di angka 29,6%.

Sedangkan dalam simulasi dua nama antara Ganjar Pranowo melawan Anies Baswedan, Ganjar unggul dengan 52,5% dan Anies 35,7 %

Dalam simulasi tiga nama, Prabowo Subianto juga kini telah unggul tipis dari Ganjar Pranowo. Prabowo Subianto meraih elektabilitas 36,8 persen, Ganjar Pranowo 35,7 persen, Anies Baswedan 21,5 persen. Sedangkan tidak jawab 6,1 persen.

"Jadi sampai 3 nama perbedaan Ganjar dan Prabowo Subianto masih neck to neck meskipun Prabowo unggul tapi keunggulannya tipis. Dan Anies di peringkat ketiga 21,5 persen selisih kurang lebih 14 persen dibanding Ganjar," jelas Burhanuddin.