Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional ( PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas menanggapinya soal partainya akan menyatakan sikap pada bulan Agustus. PAN dikabarkan akan melaksanakan tugas Jokowi.
“Nantilah nanti. Kan akhir Agustus masih ada 31 hari,” Kata Ketum Zulhas usai ada jalan santai Bappebti bersama Kemendag, Jakarta, Minggu (30/7/2023).
Baca Juga
Selanjutnya, ia juga mengatakan untuk melihat sampai akhir Agustus soal isu jokowi akan menuju arah ke mana.
Advertisement
“Ya, pokoknya nanti lihat sampai tanggal 31 Agustus,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkap kalau ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), sudah menentukan arah dukungan ke salah satu bakal Capres 2024. PAN yakin sosok tersebut merupakan tokoh yang berasal dari partai koalisi pemerintah.
"Pak Presiden Jokowi tentu secara moral dan spiritual akan mendukung calon yang berasal dari koalisi partai politik pemerintah. Hal ini bertujuan agar calon terpilih dapat melanjutkan program pembangunan saat ini serta melakukan perbaikan, perubahan, atau revisi agar program dapat berkelanjutan," kata Waketum PAN Viva Yoga kepada wartawan, Kamis (27/7/2023).
Viva menyebut tokoh capres dari partai koalisi saat ini, yakni bacapres Gerindra Prabowo Subianto dan bacapres PDIP Ganjar Pranowo. Namun, dia yakin Jokowi tidak akan mengungkap sosok yang didukungnya itu.
"Saat ini ada dua figur, yaitu Mas Ganjar dan Pak Prabowo. Pak Jokowi tidak mungkin akan menyebut nama untuk mendukung salah satu nama," ujarnya
Di sisi lain, dia menilai apa yang dilakukan Jokowi ini dengan memutuskan dukungan ke satu capres bukan sebagai bentuk abuse of power. Viva mengatakan konteks dukungan itu masih dalam koridor undang-undang.
"Saya meyakini bahwa bentuk dukungan presiden di pilpres tidak akan abuse power, atau melakukan penyimpangan kekuasaan. Konteks dukungan presiden mesti di koridor konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Pak Presiden Jokowi tidaklah mungkin di publik mendukung dan menyebut salah satu calon: Mas Ganjar atau Pak Prabowo," ucapnya.
"Sebenarnya bentuk dukungan Presiden Jokowi ke bakal calon adalah memberikan Jokowi effect kepada salah satu pasangan calon, nantinya. Atau paslon akan memanfaatkan Jokowi effect untuk tujuan meningkatkan elektoralnya," ujarnya.
Kata PAN soal Kabar Jokowi Lebih Condong ke Prabowo
Viva lantas mengungkit kabar santer Jokowi yang lebih condong ke Prabowo dan Erick Thohir usai momen keduanya mendampingi Jokowi kunker ke Jawa Timur. Menurut dia, hal itu bisa saja dijadikan kode-kode pilpres. Namun, dia menekankan politik masih dinamis.
"Dalam pekan ini, banyak tafsir politik yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi lebih condong mendukung Pak Prabowo yang nantinya akan dipasangkan dengan Mas Erick Thohir," ucapnya.
"Ya itu boleh-boleh saja, namanya juga ilmu cocokologi, he-he-he. Tapi situasi sekarang masih cair dan dinamis. Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Pagar KPU akan dibuka tanggal 19 Oktober 2023. Masih ada waktu para bakal capres yang jomblo yang seperti arjuna mencari cinta untuk mengejar pasangannya," ucapnya.
Kemudian sempat, Gibran Rakabuming buka suara soal arah dukungan ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Pilpres 2024. Gibran menyebut Jokowi sudah mengarahkan dukungan ke satu nama bakal capres 2024.
"Sudah," kata Gibran kepada wartawan setelah bertemu dengan relawan Jokowi di Restoran Telaga Sampireun, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023).
Gibran menjawab pertanyaan soal apakah Jokowi sudah memastikan arah dukungan ke salah satu capres.
Gibran tak merinci siapa sosok capres yang sudah mendapat arah dukungan Jokowi. Gibran pun enggan membeberkan kriteria capres yang didukung ayahnya itu.
"Ya entar saja (ciri-cirinya)," tuturnya.
Gibran pun mengatakan sudah mengambil sikap terkait pilihannya pada Pilpres 2024. Meski demikian, dia tak ingin mengungkapnya.
"Kan kalau saya sudah bersikap, enggak usah ditanyakan lagi," ungkapnya.
Advertisement